Sebagaimana program Pemerintah Kota Malang, nantinya di area Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Supit Urang yang berada di daerah Kecamatan Sukun akan akan dibangun perusahaan atau tempat pengolahan sampah menjadi energi listrik.
Rekanan atau pihak ketiga yang akan digandeng oleh Pemkot Malang adalah perusahaan yang memang ahli di bidangnya. Ada salah satu perusahaan yang dianggap kompeten dan layak, yaitu dari negara Jerman.
Hal itulah yang disampaikan oleh Wali Kota Malang, H. Moch. Anton kepada wartawan, Jumat (19/6). Sayangnya orang nomor satu di Pemkot Malang itu belum bisa menyebutkan nama perusahaan tersebut dengan alasan masih belum waktunya.
Energi yang bersumber dari sampah ini, lanjut pria yang akrab disapa Abah Anton itu, sangat luar biasa. “Pemerintah saat ini juga sedang mendekati pihak PLN (Perusahaan Listrik Negara), apakah nantinya bisa diajak kerjasama, karena dari segi biaya lebih murah dalam pemakaian energi listrik,” imbuhnya.
“Kebutuhan sampah di Kota Malang, untuk proyek tersebut, per hari bisa lebih dari 500 ton. Kalau saat ini masih sekitar 400 ton per hari, maka nantinya akan mengambil sampah dari daerah lain, seperti Kabupaten Malang dan kota Batu,” papar Abah Anton.
Berbagai hal yang ada kaitan kerjasama dengan negara Jerman, sambung dia, sudah ada di Bagian Organisasi Pemkot Malang dan akan segera disusun MoU (Memorandum of Understanding_red). “Sebelum Hari Raya Idul Fitri tahun ini, kami targetkan berkas-berkas itu sudah selesai semua, dan pembangunan megaproyeknya pun bisa segera dimulai juga,” pungkas Abah Anton. (say/yon)
