Meski masih terganjal persoalan rasio jumlah dosen dengan mahasiswa, namun IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan_red) Budi Utomo (IBU) Malang tetap fokus untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan. Baik dari sarana prasarana kampus, maupun sisi tenaga pengajar.
Sebagaimana diketahui, IBU dinonaktifkan oleh Ditjen Dikti (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi_red) sejak bulan Juli 2014 lalu karena dianggap tidak memenuhi rasio seperti yang ditetapkan, yaitu untuk prodi IPA 1:30, dan IPS 1:45 sedangkan rasio dosen mahasiswa di IBU saat itu 1:60.
Oleh sebab itulah untuk tahun 2015 ini IBU tidak menerima mahasiswa baru agar dapat memenuhi rasio itu, sehingga proses perkuliahan berjalan lancar. “Jika tahun ini menerima mahasiswa baru, maka rasionya akan semakin kacau. Kita meminta maaf kepada masyarakat atas semua ini,” ujar Rektor IBU Drs. Nurcholis Sunuyeko, M.Si, Jumat (11/9).
Selain penambahan kampus dan segala sarana prasarananya di Jl. Citandui 46, tambahnya, saat ini tenaga pengajar di IBU juga bertambah dari 153 sudah terealisasi 232 dosen. “Dalam kurun waktu satu tahun kita sudah banyak berubah. Saat ini mahasiswa IBU sebanyak 11 ribu mahasiswa, dan besok akan di wisuda 2.000, sehingga untuk memenuhi rasio dari Ditjen Dikti sangat memungkinkan,” urai Nurcholis.
Tahun depan, lanjut pria berkacamata itu, akan ada 10 persen dosen yang akan menempuh gelar doktor. “Saat ini ada 11 orang doktor dan dua orang guru besar. Semoga masyarakat tetap percaya kepada IBU, karena kita akan perbaiki berbagai kualitas secara keseluruhan di kampus ini,” jelas Nurcholis.
Karena tahun ini tidak menerima mahasiswa baru, dan saat ditanya dana dari calon mahasiswa baru yang sudah disetorkan ke kampus, Nurcholis menerangkan bahwa dana tersebut akan dikembalikan secara utuh. “Kami kembalikan semuanya tanpa ada potongan sepeser pun. Silahkan diambil ke Biro Administrasi Umum dan Keuangan (BAUK) selambat-lambatnya 30 September 2015,” tegasnya.
Hanya saja, menurut Nurcholis, jika calon mahasiswa baru masih ingin menjadi mahasiswa IBU, maka akan mendapat prioritas sebagai mahasiswa baru tahun ajaran 2016/2017. “Kami pun akan memberi beasiswa khusus kepada mereka, karena mereka masuk mahasiswa waiting list. Dan sejauh ini banyak calon mahasiswa yang mau,” pungkasnya. (say/yon)