Lowokwaru, MC – Adanya gerakan radikalisme dan tindakan terorisme salah satunya disebabkan karena kekecewaan rakyat terhadap para pemimpin dan juga kebijakan yang ada. Maka dari itulah rakyat dituntut untuk bisa memilih calon pemimpin yang amanah dan tidak otoriter.
Apabila seorang pemimpin tidak tegas, maka akan memicu terjadinya kerusuhan sehingga akan mengganggu keamanan daerah tersebut. Jika rakyat tidak sepaham dengan pemimpinnya, maka mereka akan mencari kebebasan ke daerah lain yang relatif lebih aman.
Setidaknya beberapa hal itulah yang disampaikan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla (JK) dalam acara penutupan International Conference of Islamic Scholars (ICIS) IV di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, Rabu (25/11).
Menurut Wapres JK, salah satu upaya untuk menciptakan perdamaian dunia adalah dengan pemahaman Islam yang rahmatan lil’alamin. “Selama ini banyak tindakan anarkis dan atau terorisme yang mengatasnamakan Islam. Padahal Islam sebenarnya tidak demikian,” imbuhnya, Rabu (25/11).
Wapres JK juga berpesan kepada generasi muda sebagai penerus bangsa agar tidak meluapkan kemarahan yang berlebihan. Jika hal itu sampai terjadi, kata dia, maka akan sangat fatal, dan semua akan dikorbankan akibat dari kemarahan itu. (say/yon)