Klojen, MC – Terkait operasi pasar yang dilakukan oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub-Divisi Regional (Sub Divre) Malang, menurut Kepala Bulog Sub Divre Malang, Arsyad, pihaknya akan menjual beras dengan kualitas premium sebanyak tujuh hingga sepuluh ton setiap kali operasi pasar. Beras yang dijual dengan harga Rp 8.100 per kilogram itu nantinya diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan beras.
Meski kenaikan harga beras saat ini hanya sekitar Rp 100 sampai Rp 200, namun dengan adanya operasi pasar ini setidaknya dapat mengantisipasi adanya lonjakan harga yang lebih tinggi lagi. “Selain akan menggelar operasi di sekitar pasar, Bulog juga akan menjual beras murah ini di perkampungan yang memang membutuhkan,” ujarnya, Selasa (26/1).
Harga beras di pasaran hingga sekarang masih pada kisaran Rp 9.500 untuk beras dengan kualitas premium. Operasi pasar ini, lanjut pria berkacamata itu, akan dilaksanakan hingga harga stabil agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat. “Saat ini masih belum ada panen raya di kalangan petani, dan mungkin hal inilah yang membuat harga beras mengalami kenaikan dalam beberapa hari terakhir ini,” imbuh Arsyad.
Sedangkan stok beras yang ada di Perum Bulog Malang saat ini, lanjutnya, ada sekitar 15-20 ton, dan dari jumlah itu masih mencukupi untuk kebutuhan beras masyarakat untuk tiga hingga empat bulan ke depan. “Bulog akan menggelar operasi pasar setiap saat ketika ada lonjakan harga di pasaran. Tidak hanya beras, beberapa kebutuhan lain seperti minyak goreng dan tepung, jika ada kenaikan harga yang signifikan, maka akan segera dilakukan operasi pasar,” urainya.
Saat ditanya serapan beras Bulog di tahun 2015 lalu, Arsyad mengatakan jika besaran serapannya sebanyak 48 ton. Dan untuk tahun 2016 ini, dia menargetkan bisa terserap sebanyak 60 ton. “Kami berharap bisa mencapai target itu nantinya. Bagi masyarakat, ketika terjadi kenaikan harga hendaknya tidak panik, karena Bulog akan segera menggelar operasi pasar dalam waktu singkat,” pungkasnya. (say/yon)
