Klojen, MC – Pemerintah Kota Malang terus berupaya mendongkrak pertumbuhan ekonomi riil dengan meningkatkan pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Hal itu yang ditekankan Wakil Wali Kota Malang, Drs. Sutiaji saat membuka workshop Peningkatan Kualitas Pelayanan Perusahaan Daerah (PD) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Tugu Artha Kota Malang di Hotel Trio Indah 2 Malang, Selasa (15/3).
Dijelaskannya, pertumbuhan ekonomi riil itu cukup penting mengingat kondisi perekonomian nasional sedang kurang baik yang ditandai dengan lebarnya kesenjangan antara yang kaya dan miskin.”Kesenjangan perekonomian nasional kita menurun, ini harus menjadi catatan bagi pemerintah daerah,” kata Sutiaji, Selasa (15/3).
Guna menumbuhkan UMKM, salah satu komponen yang mutlak diperhatikan adalah bantuan modal agar usaha itu bisa hidup.”Kami saat ini sedang mencari pola, bagaimana mengembangkan bantuan kepada UMKM,” imbuh politisi PKB itu.
Dicontohkan Sutiaji, model pembiayaan yang ada di Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Malang bisa dijadikan contoh pemberian bantuan tanpa menggunakan bunga, melainkan dengan sistem shodaqoh (sedekah_red). “Ternyata shodaqoh itu lebih bermanfaat dari bunga,” ungkapnya.
Pria berkacamata itu juga mengkritisi beberapa bank yang hanya mau memberi bantuan modal kepada para pengusaha besar dan mengabaikan para pelaku UMKM. “Seharusnya tidak demikian, sehingga roda perekonomian dapat berjalan dengan normal,” terang Sutiaji.
Sementara itu, Kepala Bagian Perekonomian Kota Malang, Dra. Rinawati, MM mengatakan dengan tumbuhnya UMKM, maka selain meningkatkan ekonomi riil juga merupakan upaya mengurangi angka pengangguran. “Melalui workshop ini bisa bersinergi dengan UMKM,” jelasnya.
“Keberadaan program dan layanan dari BPR Tugu Artha ini hendaknya bisa dimanfaatkan oleh semua pihak, dan tidak hanya dari kalangan PNS (pegawai negeri sipil) saja. Khususnya bagi para pelaku UMKM, kami imbau agar tidak takut berhubungan dengan lembaga keuangan dalam memperoleh pinjaman modal,” pungkas Rinawati. (say/yon)