Berita

Bekraf Benahi Ekosistem Ekonomi Kreatif

Klojen, MC – ICCC (Indonesia Creative Cities Conference) 2016 atau Konferensi Kota Kreatif tinggal hitungan hari. Para stakeholder ekonomi kreatif yang akan mengadakan ‘pesta’ di Kota Malang pada 30 Maret -5 April 2016 mendatang diharapkan bisa melahirkan sebuah buku panduan untuk mengembangkan ekonomi kreatif di seluruh kota/kabupaten di Indonesia.

Tim ICCC bersama Walikota Malang H. Moch. Anton (empat dari kanan)
Tim ICCC bersama Walikota Malang H. Moch. Anton (empat dari kanan)

Kegiatan yang dikemas dalam bentuk konferensi, ekspo dan festival budaya ini adalah salah satu wujud nyata dari dibentuknya Badan Ekonomi Kreatif sejak 25 Januari 2015 dengan penunjukkan Triawan Munaf sebagai ketuanya.

Pemerintah Republik Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo ingin menjadikan sektor ekonomi kreatif sebagai tulang punggung ekonomi nusantara. Bekraf telah merumuskan 16 subsektor industri kreatif untuk dikembangkan dalam rangka menopang perekonomian nasional.

16 subsektor itu antara lain aplikasi dan pengembangan game, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, fashion, film, animasi video, fotografi, kriya (kerajinan), kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, televisi dan radio.

Untuk itulah, sejumlah masukan dan rekomendasi seputar pengembangang 16 subsektor industri kreatif tersebut diharapkan bisa lahir dari penyelenggaraan Indonesia Creative Cities Conference (ICCC) II 2016 di Kota Malang sehingga cita-cita membentuk Kota Kreatif yang berkelanjutan sebagaimana tema event tersebut bisa tercapai dalam waktu dekat.

Sekadar informasi, ekonomi kreatif telah menyumbang Rp 642 triliun atau 7,05 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dalam setahun terakhir. Bekraf menargetkan kontribusi ekonomi kreatif bisa meningkat hingga 12 persen di akhir pemerintahan Jokowi pada tahun 2019.

Untuk mencapai target tersebut, Bekraf menyusun langkah-langkah  strategis. Yaitu menyatukan semua aset dan potensi kreatif Indonesia serta  menciptakan iklim dan ekosistem ekonomi kreatif. Dua poin inilah yang diharapkan bisa tercapai dalam waktu dekat dengan penyelenggaraan konferensi ekonomi kreatif.

Deputi Bidang Infrastruktur Bekraf, Dr. Hari S. Sungkar mengatakan bahwa Kota Kreatif yang dapat berupa creative cluster dan creative hubungan merupakan salah satu ekosistem ekonomi kreatif.

“Dengan terbentuknya jejaring kabupaten dan kota kreatif Indonesia diharapkan terjadinya kolaborasi diantara kabupaten/kota di seluruh Indonesia yang mengakselerasi aktivitas ekonomi kreatif mulai dari kreasi, produksi, distribusi, eksibisi dan konservasi yang tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk di daerah dan nasional,” tuturnya, Selasa (22/3).

Langkah selanjutnya yang disiapkan Bekraf adalah mendorong inovasi yang memiliki daya saing dan nilai tambah di dunia internasional, membangun kesadaran dan apresiasi terhadap Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan perlindungan hukum terhadap hak cipta serta merancang dan melaksanakan strategi yang spesifik untuk menempatkan Indonesia pada peta ekonomi kreatif dunia. (say/yon)

5 Comments
  1. Jakarta-Interior 8 years ago
    Reply

    Sebagai penemerima jasa desain interior. Saya mendukung penuh ekonomi kreatif untuk kemajuan bangsa. Komitmen kami untuk menciptakan desain interior yang baik demi kemajuan enterpreneur membangun toko, rumah, ataupun kantor bisnisnya

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content