Klojen, MC – Dalam rangka menggalang rasa persatuan dan kesatuan terhadap sesama dan untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), kegiatan bertajuk Pentas Seni Nusantara Bersatu se-Malang Raya siap untuk digelar. Rapat yang membahas kegiatan tesebut diadakan di Ruang Sidang Balai Kota Malang kemarin, Jumat (25/11).
Hadir dalam acara tersebut Wakil Wali Kota Malang Drs. Sutiaji, dari unsur TNI, Polres Malang Kota, Badan Kesatuan dan Bangsa Politik (Bakesbangpol) Kota Malang, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Batu, Dinas Pendidikan Kota Malang dan Kabupaten Malang, Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kota Malang-Kabupaten Malang, serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Malang.
Dalam sambutannya, Komandan Korem 083/Baladhika Jaya Malang, Kolonel Inf. Wachid Aprilianto memaparkan bahwa untuk menindaklanjuti adanya kegiatan lanjutan bela Islam yang ke-3 mengenai kasus Basuki Tjahaja Purnama, Kapolda Jawa Timur mengeluarkan maklumat.
Salah satu isi dari maklumat tersebut adalah, guna menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah Ibu Kota Jakarta, maka agar kelompok atau ormas (organisasi masyarakat) Islam tidak mengirimkan massanya ke Jakarta, tetapi diimbau untuk menyalurkan aspirasinya tetap di wilayah Jawa timur serta tidak melakukan tindakan anarkis yang berdampak pada pelanggaran hukum.
“Untuk itu kami berupaya melakukan kegiatan Nusantara Bersatu yang akan dilaksanakan pada tanggal 30 November 2016. Dimana nanti pelajar, budayawan, SKPD, organisasi kepemudaan dan masyarakat dapat berkumpul bersama untuk menyampaikan orasinya seperti membacakan puisi, menyanyikan lagu-lagu kebangsaan,” ungkapnya.
Ia berharap agar kegiatan tersebut dapat memberikan dampak psikologis kepada rekan-rekan yang menyalurkan aspirasinya dan juga agar Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak terjadi perpecahan hanya karena aksi tersebut.
“Saya berharap dapat memberikan dampak psikologis kepada rekan kita yang menyaluran aspirasinya supaya tidak perlu sampai ke Jakarta, cukup di wilayah masing-masing karena kita mengetahui bahwa sangat rawan apabila tejadi kerusuhan massa. Besar kemungkinan akan terjadi hal-hal diluar dugaan,” imbuhnya.
Sementara itu Wawali Sutiaji sangat mendukung dan menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan wujud kebersamaan dalam menjaga NKRI. “NKRI yang sudah kokoh itu sekarang sedang diusik, harapannya untuk menetralisir mobilitas massa dari kota/kabupaten di wilayah Indonesia, maka kita mengadakan kegiatan yang intinya menyalurkan aspirasi yang sah-sah saja di era demokrasi dan negara sebagai negara hukum ini, hanya massa tidak perlu dikumpulkan dalam satu titik di pusat sana,” tutur Sutiaji. (say/yon)