Dalam amanatnya, pria yang kerap disapa Abah Anton tersebut menyampaikan bahwa pelaksanaan kegiatan upacara bendera setiap tanggal 17 ini tak semata ritual upacara bendera yang hendak diwujudkan. Namun lebih dari itu, upacara ini merupakan wahana untuk saling berkomunikasi, berkoordinasi dan bersilahturahmi.
“Dengan adanya kebersamaan, saya percaya masalah yang terjadi dapat dipecahkan secara bersama-sama. Upaya ini nantinya akan berujung pada peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat untuk mewujudkan Kota Malang yang lebih nyaman, aman, tertib dan bermartabat,” tutur Abah Anton.
Ditambahkannya, di setiap perjalanan pembangunan, tentu akan selalu muncul dinamika sehingga menimbulkan perbedaan dalam pemikiran dan pandangan.
Oleh karenanya, melalui forum-forum kebersamaan akan menjadi salah satu jembatan untuk menguatkan komunikasi dan koordinasi di antara keluarga besar Forkopimda Kota Malang.
“Mengawali pembangunan di awal tahun 2017 ini, saya berharap agar seluruh elemen masyarakat baik itu TNI, Polri dan Pemerintah Kota Malang mampu mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik sebagai salah satu sendi penting untuk keberlangsungan kehidupan bernegara kita,” imbuh Abah Anton.
Pemerintahan yang bersih, akuntabel dan partisipatif akan memberikan citra positif untuk kedaulatan dalam hubungan internasional, kepercayaan investasi dan tumbuh kembangnya ekonomi secara sehat dan produktif, mewujudkan clean dan good government, juga harus dibangun dengan penuh kesungguhan.
Abah Anton juga menekankan agar sebagai di awal tahun 2017 ini sangat diharapkan semua program nasional maupun program pembangunan daerah dapat berjalan lancar, tepat waktu dan juga tentu tepat sasaran serta sesuai dengan perencanaan. “Artinya, kita semua harus mampu mencegah semua halangan, tantangan, maupun hambatan yang mungkin terjadi. Tentu ini tidak lepas dari upaya kita untuk mewujudkan Kota Malang yang selalu kondusif,” tegas Abah Anton. (say/yon)