Lowokwaru (malangkota.go.id) – Wakil Walikota Malang Drs. Sutiaji mengapresiasi dengan di-launchingnya ‘Sekolah Kebangsaan’ yang digagas oleh Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Malang. Sekolah yang ada di Jl. Puncak Borobudur ini di-launching pada Minggu sore (28/5) dan akan menjadi wadah untuk mencetak generasi masa depan yang handal.
Menurut Sutiaji, ini adalah angin segar bagi semua pihak, khususnya Pemerintah Kota Malang karena PDM Kota Malang mempunyai kepedulian yang besar terhadap kota dan bangsa ini. “Kami akan mendukung sepenuhnya dalam rangka kelancaran proses pendidikan ini,” ujarnya.
Lulusan dari sekolah ini nantinya selain disiapkan menjadi kader di beberapa kalangan seperti halnya organisasi kemasyarakatan dan organisasi kepemudaan, juga menjadi kader partai. Sehingga, lanjut Sutiadji, hal ini akan turut menguntungkan partai karena terbantukan dalam memperoleh sosok yang berkompeten.
Sementara itu, Ketua PDM Kota Malang Dr. Abdul Haris menyampaikan bahwa sekolah yang dimotori oleh Lembaga Hikmah Kebijakan Publik (LHKP) ini diharapkan juga dapat melahirkan generasi yang rahmatan lil ‘alamin. “Bangsa ini masih membutuhkan banyak calon pemimpin masa depan yang handal dan bermoral kuat. Sekolah ini merupakan wujud kepedulian Muhammadiyah bagi negara,” ucapnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua LHKP Kota Malang Dr Nazarudin Malik, menurutnya siswa di sekolah ini tidak hanya akan berasal dari warga Muhammadiyah saja, tapi dari unsur manapun diperbolehkan. Pendidikan yang ditempuh di sekolah ini adalah selama 3,5 bulan.
Para siswa di sekolah kebangsaan ini akan dibekali berbagai ilmu pengetahuan dari para tenaga pengajar yang kompeten, seperti dari akademisi, praktisi dan politisi. “Mereka akan diajarkan bagaimana memahami bangsa ini yang memiliki banyak keberagaman luar biasa, dan agar generasi masa depan tidak terjebak dalam arus negatif atau tindakan pragmatis yang bersifat jangka pendek,” urainya.
Lebih jauh Nazarudin mengatakan, didirikannya sekolah ini adalah karena ada dorongan kebutuhan yang sangat kuat untuk melahirkan calon-calon pemimpin bangsa yang memiliki visi kebangsaan yang kuat. “Kita ingin mempunyai para pemimpin yang tidak memikirkan kepentingannya sendiri,” jelasnya.
“Dari proses pembelajarannya, diharapkan siswa dapat mengetahui bagaimana mendesain dan mengambil keputusan terkait dengan kebijakan publik. Dengan demikian, mereka dapat menguasai masalah yang dihadapi masyarakat, serta dapat mencari jalan keluar yang terbaik,” pungkas Nazarudin. (say/yon)