Blimbing (malangkota.go.id) – Direktur Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Sabilillah Malang, Ibrahim Bawadal saat acara milad ke-21 SD Islam Sabilillah Malang, menegaskan bahwa hal penting dari setiap refleksi ulang tahun bukanlah dari bertambahnya hitungan tahun atau lamanya sebuah lembaga berdiri, tapi yang harus diutamakan adalah aspek kematangan.
“Bisa saja seseorang atau lembaga itu tua, tapi tidak selalu diikuti sebuah kematangan, demikian juga sebaliknya. Karenanya hal penting yang harus mampu diwujudkan adalah peningkatan mutu,” ucap Ibrahim yang juga adalah Kepala SDI Sabilillah yang pertama, Sabtu (21/10).
Pria ramah ini juga menegaskan ada tiga sistem yang harus dilakukan lembaga pendidikan untuk maju, yakni sistem pendidikan ke dalam yang terintegrasi (TK, SMP, SMA dan Ma’had), yang kedua lembaga pendidikan tersebut mampu meng-cloning atau mengembangkan, dan membina sekolah lainnya.
Terkait hal tersebut, Lembaga Pendidikan Islam Sabilillah telah menjalin MoU (Memorandum of Understanding) dengan 148 sekolah angkasa di bawah binaan istri-istri perwira TNI AU pada 25 provinsi. Dimana sekolah-sekolah angkasa memakai sistem pendidikan Sabilillah, dan terdata pada setiap bulan sekitar 12 sekolah studi banding ke LPI Sabilillah.
Yang ketiga, lanjut dia, harus ada lembaga keuangan. Dimana SDI Sabilillah telah merintis unit-unit produksi, agar tidak bergantung dana dari BOS (Bantuan Operasional Sekolah), BOSDA (Bantuan Operasional Sekolah Daerah), dan bantuan orang tua siswa. Salah satu yang di-exsplore oleh lembaga ini adalah pemanfaatan sumber mata air di ma’had untuk produksi air minum kemasan.
Sementara itu, Wali Kota Malang H. Moch. Anton saat membuka rangkaian HUT ke-21 SDI Sabilillah menyampaikan agar Lembaga Pendidikan Islam Sabilillah yang memiliki moto trilogi pilar yakni Keislaman, Kebangsaan dan Kecendekiawan, harus mampu berada di depan dalam mencetak siswa-siswa unggulan.
“21 tahun harus menjadi momen peningkatan mutu dan menginspirasi. Tiga kunci keberhasilan yang harus diperhatikan anak didik adalah pintar, ngaji dan berdoa, serta hormat dan taat pada orang tua,” ujar Abah Anton, demikian Wali Kota Malang itu akrab disapa warga Kota Malang.
Ditambahkannya, agar anak-anak untuk terus diawasi oleh para orang tua, tidak bisa dipasrahkan sepenuhnya pada lembaga sekolah. Dengan situasi global saat ini, harus ada keselarasan antara bekal pendidikan di sekolah dengan pola asuh serta perhatian keluarga terhadap tumbuh berkembangnya anak.
Sambil menitipkan pesan tertulis agar SDI Sabilillah mampu menjadi sekolah yang bermartabat, Abah Anton didampingi pengurus yayasan, pengurus LPI Sabilillah Malang dan juga Camat Blimbing Drs. Muarib, M.Si berkesempatan membuka dan meninjau pameran karya siswa Sabilillah. (say/yon)