Blimbing (malangkota.go.id) – Hari pertama melakukan penyortiran dan melipat surat suara, petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Malang menemukan beberapa surat suara yang rusak. Kerusakan itu berupa bercak tinta cetakan dan bekas tinta yang tembus sehingga dianggap rusak karena surat suara tersebut tidak sempurna lagi.
Setelah hari terakhir penyortiran dan pelipatan, pihak KPU akan segera mengklaim surat suara yang rusak kepada pihak penyedia dengan dilampiri surat berita acara.
Sebanyak 616.338 lembar surat suara Pemilihan Walikota (Pilwali) Malang itu tiba di Kantor KPU Kota Malang pada tanggal 22 Mei lalu, dan 616.338 lembar surat suara untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur tiba tanggal 26 Mei 2018. Jumlah tersebut sudah termasuk 2,5 persen surat suara cadangan setiap TPS (Tempat Pemungutan Suara).
Demikian dikatakan oleh Aminah Asmaningtyas, Komisioner KPU Divisi Keuangan, Umum dan Logistik, Senin (28/5).
“Sejauh ini, surat suara sobek dan warna buram tidak ditemukan. Di hari terakhir atau pada 4 Juni nanti, pihak KPU akan memisahkan dan menghitung berapa jumlah surat suara yang rusak,” jelas Aminah.
Dengan dilampiri surat berita acara, terang dia, surat suara yang rusak akan dikembalikan kepada pihak penyedia. KPU pun memiliki waktu 14 hari untuk melakukan klaim terhitung dari datangnya surat suara. “Namun KPU Kota Malang menargetkan sebelum 14 hari sudah bisa klaim, karena penyortiran dan pelitapatan akan lebih dipercepat,” terangnya lagi.
“Dengan melibatkan puluhan orang warga sekitar, proses penyortiran dan pelipatan surat suara ini ditargetkan selesai sebelum 4 Juni, sehingga diharapkan pihak KPU pun segera bisa melakukan klaim untuk surat suara rusak, sekaligus guna menunjang lancarnya proses pesta demokrasi,” pungkas perempuan berjijab itu. (say/yon)
