Klojen (malangkota.go.id) – Untuk mencegah dan memberantas tindak korupsi, para pemimpin harus bersikap zero tolerance dalam bekerja. Meski resiko dan dampaknya sangat tinggi, namun hal itu harus dilakukan guna menutup celah-celah tindak korupsi. Dalam praktiknya pun hendaknya tidak tebang pilih dan harus berpegang pada prinsip keadilan.
Terjadinya tindak korupsi dimulai dari pintu-pintu sangat kecil yang terkadang diabaikan, sehingga pintu kecil tersebut akan menjadi besar pada suatu saat nanti. Disinilah peran penting seorang pemimpin atau kepala daerah agar menjaga agar pintu yang sangat kecil itu tidak menjadi besar.
Hal itulah yang disampaikan Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang saat pembukaan pameran kartun antikorupsi di Balai Kota Malang, Selasa (02/10). Dalam konteks ini, Saut menekankan agar seorang pemimpin memegang teguh prinsip zero tolerance.
Seorang pemimpin yang berkomitmen ingin adanya suatu perubahan di daerahnya, imbuhnya, dengan melakukan tindak pencegahan dan memberantas tindak korupsi, maka KPK akan membantu dan mendukung sepenuhnya. “Pada prinsipnya, di Indonesia banyak para pemimpin yang ingin bersih dan memajukan daerah yang mereka pimpin,” imbuh Saut.
Namun terkadang upaya itu disebutkan Saut kurang mendapat dukungan dari orang-orang di sekitar mereka. “Pemimpin yang ingin adanya suatu perubahan tentu memiliki resiko tinggi, seperti ancaman keamanan dan tidak disenangi berbagai pihak. Maka disinilah KPK akan hadir dan akan membantu sepenuhnya,” jelas Saut.
Dalam menerapkan zero tolerance, ditegaskannya seorang pemimpin jangan tebang pilih dan sekali melangkah-pantang untuk mundur lagi. “Namun pencegahan korupsi bisa dimulai dari hal-hal kecil, seperti adanya reward and punishment bagi para bawahan sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif,” terangnya.
Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji menyambut positif pernyataan dari Wakil Ketua KPK Saut Situmorang. Sutiaji mengatakan bahwa pihaknya akan berkomitmen dalam pemberantasan korupsi. “Kita akan membuat pakta integritas dengan KPK dalam waktu dekat. Selain itu, berbagai pihak seperti perguruan tinggi dan pemerhati korupsi akan kita gandeng dalam hal pencegahan dan atau pemberantasan korupsi,” tegasnya. (say/yon)