Bogor (malangkota.go.id) – Saat bertemu dengan para peserta program kewirausahaan ASN PT Taspen, Presiden RI Joko Widodo mengingatkan bahwa dalam menjalankan usaha sering kali para pelaku mengalami kesulitan untuk memasarkan produknya. Maka dari itu, sebelum memulai memutuskan bidang usaha yang digeluti, Presiden Jokowi menekankan agar mencari tahu terlebih dahulu peluang dan pasar yang ada.
“Kalau membuat sebuah produk itu lihat pasarnya dulu, karena yang paling sulit itu di pemasarannya. Bapak dan ibu mungkin memroduksi bisa, tapi menjualnya itu yang betul-betul harus dilihat ke mana,” tutur Presiden Jokowi di Sentul International Convention Center, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/1/2019).
Menurutnya, masih terdapat banyak peluang di sekitar kita yang bila jeli diperhatikan akan mendatangkan keuntungan. Presiden RI mengatakan, Indonesia dengan 260 juta penduduk, merupakan sebuah pasar yang sangat besar.
Hanya saja, masih banyak jenis produk di pasar lokal yang masih diisi dengan produk-produk luar. Padahal, produk-produk lokal menurut Presiden Jokowi apabila dikemas dan dipasarkan dengan baik memiliki peluang yang sama untuk dapat bersaing di pasar sendiri maupun luar.
“Sebanyak 260 juta penduduk kita adalah sebuah pasar yang sangat besar. Beberapa produk di Indonesia ini masih diisi dengan produk dari luar. Saya mengajak marilah itu kita ganti dengan produk-produk kita sendiri,” ajaknya.
Oleh karenanya, Presiden RI ketujuh itu meminta para ASN yang akan memasuki purnatugas dan pensiunan yang ingin memulai usaha untuk memanfaatkan betul program kewirausahaan dari PT Taspen ini.
Melalui program ini, disampaikannya bahwa para ASN akan mendapatkan pendampingan dan pelatihan dalam memulai dan mengembangkan usaha.
“Memulai usaha itu tidak mudah, banyak yang berhasil tapi juga banyak yang gagal. Kalau sekarang ada program pendampingan jadi lebih baik karena betul-betul kita bisa tahu, bisa mengerti, apa yang harus kita kerjakan dan lakukan,” tandasnya.
Turut hadir dalam acara kali ini diantaranya Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Syafruddin, Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Direktur Utama PT Taspen Iqbal Latanro, dan Komisaris Utama PT Taspen Franky Sibarani. (Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden)