Klojen (malangkota.go.id) – Sosialisasi Pemilihan Umum (Pemilu) dan pendampingan khusus bagi kaum disabilitas serta lanjut usia menjadi salah satu perhatian khusus bagi KPU Kota Malang. Terkait hal tersebut, sebagai strategi sosialisasi pada kaum disabilitas dan Kelompok Keluarga Lansia, KPU Kota Malang telah membentuk Relawan Demokrasi yang akan menyasar pada kelompok tersebut.
Hal itulah yang disampaikan oleh Ketua KPU Kota Malang, Zainudin, Jumat (08/03/2019) saat ditemui. Selain itu, pihak KPU Kota Malang juga melibatkan Forum Malang Inklusi (FOMI) yang merupakan wadah bersama dari segala kelompok disabilitas untuk terlibat dalam kegiatan sosialisasi.
“Relawan Demokrasi pada segmen keluarga juga menyasar basis-basis lingkungan di masyarakat (termasuk lansia) dengan mendatangi kelompok tersebut dan dilakukan sosialisasi khususnya tentang tata cara pemilihan. Begitu juga nantinya saat pencoblosan, para Relawan Demokrasi siap membantu para disabilitas dan para lansia,” imbuh Zainudin.
Hal senada disampaikan oleh praktisi ilmu politik dari Universitas Brawijaya Malang, Maulina Pia Wulandari, Ph.D. Menurutnya, kaum disabilitas memiliki hak yang sama dengan pemilih yang berkondisi normal.
“Sosialisasi bagi penyandang disabilitas dan lansia serta pendampingnya merupakan wujud dari sikap non-diskriminasi dan perlindungan penuh terhadap hak-hak mereka,” jelasnya.
Kaum disabilitas dan lansia, menurut Pia merupakan kelompok yang juga harus diberi sosialisasi tentang Pemilu, bahkan para kontestan Pemilu juga wajib berkampanye kepada kelompok yangg dianggap minoritas ini.
“Sangat tidak fair jika kelompok disabilitas dan lansia memberikan suaranya bukan karena mereka tahu siapa kontestan dan programnya, tapi karena pengaruh pendampingnya atau hanya sekedar memilih saja,” ungkapnya.
“Bahkan KPU juga harus menyediakan tempat dan alat khusus bagi kaum disabilitas saat Pemilu. Bawaslu juga harus ikut memperhatikan pelaksanaan Pemilu terhadap kaum disabilitas serta lansia ini. Bagaimanapun juga suara mereka juga ikut andil bagi keberhasilan pemilu dan masa depan bangsa yang lebih baik lagi,” tegas Pia.
Secara terpisah, Ketua Bawaslu Kota Malang, Alim Mustofa mengamini hal tesebut. Disampaikannya, pihak Bawaslu pasti akan mengawal semua program KPU Kota Malang, termasuk sosialisasi Pemilu serta pendampingan bagi kaum disabilitas dan lansia.
“Disabilitas dan lansia memang harus menjadi perhatian khusus bagi penyelenggara Pemilu, karena mereka juga memiliki hak yang sama dengan warga lain,” jelasnya.
Diakui Alim, sejauh ini KPU Kota Malang juga telah melakukan sosialisasi dengan cukup baik, namun akan lebih baik jika hal tersebut ditingkatkan lagi.
“Semakin gencar sosialisasi yang dilakukan penyelenggara Pemilu, maka nantinya akan mendongkrak besaran tingkat partisipasi masyarakat yang juga akan menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan pesta demokrasi,” tukasnya. (say/yon)