Sukun (malangkota.go.id) – Penurunan harga tiket pesawat berdampak terhadap deflasi di Kota Malang dan berada di angka 0,17 persen. Besaran deflasi tersebut menjadi yang terendah di Provinsi Jawa Timur jika dibanding beberapa kota dan kabupaten lain.
Laju deflasi ini juga dipengaruhi oleh sejumlah harga komiditi, dan laju deflasi tersebut akan terus menurun seiring rencana pemerintah yang akan menurunkan harga tiket pesawat dari beberapa maskapai penerbangan dalam waktu dekat.
Pernyataan itu yang disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, Sunaryo, Senin (01/07/2019) di kantornya. “Dari angka tersebut (0,17%), deflasi di kota (Malang) ini menjadi yang terendah dari beberapa kota dan kabupaten di Jawa Timur,” ungkapnya
“Penurunan harga tiket pesawat yang cukup dominan memberi dampak signifikan terhadap terjadinya deflasi ini. Penurunan harga tiket pesawat meskipun belum semua maskapai penerbangan menurunkan tarifnya, namun penurun yang mencapai 3,90 persen memberi andil deflasi hingga 0,11 persen,” tambah Sunaryo.
Harga tiket pesawat ini, lanjut dia, juga berpengaruh besar terhadap terjadinya inflasi di Kota Malang yang turut dipengaruhi tujuh harga komoditas, seperti halnya bawang merah, bawang putih dan daging ayam.
Pada bulan Juli ini, Sunaryo menyampaikan bahwa pemerintah berencana akan terus menurunkan harga tiket pesawat sejumlah maskapai dan hal tersebut tentunya akan berdampak terhadap deflasi yang lebih rendah lagi. “Komoditas yang turut menekan deflasi misalnya, penurunan harga bawang putih sebesar 15,27 persen dan berpengaruh terhadap deflasi 0,09 persen,” jelasnya lagi.
Sedangkan untuk daging ayam ras yang mengalami penurunan harga 2,84 persen, berkontribusi 0,03 persen terhadap deflasi. “Disisi lain, beberapa harga komoditas mengalami kenaikan harga dan turut menahan laju deflasi, seperti halnya harga cabai merah yang naik 18,92 persen yang memberi kontribusi menahan deflasi 0,06 persen,” pungkas Sunaryo. (say/yon)
