Berita

Tampilkan Tari dan Kostum Unik, Kota Malang Tarik Perhatian di Pawai Budaya Apeksi XIV 2019

Semarang (malangkota.go.id) – Penampilan Kota Malang di Pawai Budaya Apeksi ke XIV yang penyelenggaraannya bersamaan dengan agenda tahunan Kota Semarang yakni Semarang Night Carnival mendapat perhatian dan antusiame dari warga Semarang. Pawai Budaya yang digelar di sepanjang kawasan Jl. Pemuda, Rabu (3/7) malam itu disaksikan langsung warga Semarang yang telah lama berkumpul untuk menyaksikan.

Wali Kota Malang beserta ibu, serta Wakil Wali Kota Malang beserta ibu saat mengikuti Pawai Budaya Apeksi 2019 di Semarang

Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang menampilkan sepuluh jenis tari dan kostum dalam satu rombongan. Rombongan pawai budaya dari Kota Malang dipimpin langsung oleh Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji beserta ibu, Wakil Wali Kota Malang Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko beserta ibu, Sekda Kota Malang Drs. Wasto, SH, MH, serta Kepala OPD di lingkungan Pemkot Malang.

Adapun sepuluh varian tari dan kostum dari Kota Malang meliputi, The Mistycal of Prabu Celeng Senggi, The Majesty of Madurese Kingdom, The Majesty of Barong Kedaton, The Majesty of Panji Asmara Bangun, The Mystical of Reog Ponorogo, Eksotika Pantai Sendang Biru, The Chronicle of Stupa Sumberawan, The Beauty of Kepodang Princess, The Power of Kertanagara King, dan The Legend of Bantengan.

Wali Kota Malang mengatakan, ajang Rakernas Apeksi XIV 2019 ini menjadi sarana Kota Malang untuk memperkenalkan kekayaan wisata dan budaya kepada khalayak luas.

“Rakernas Apeksi ini kan dihadiri oleh kepala daerah dan OPD seluruh kota se-Indonesia. Jadi momen ini kita jadikan sebagai ajang promosi wisata dan budaya,” ucap Sutiaji.

Dijelaskannya, tren potensi wisata budaya saat ini sedang banyak diminati oleh para wisatawan. Kota Malang meskipun tidak memiliki wisata alam seperti di Kabupaten Malang maupun Kota Batu, tetapi menurut Sutiaji memiliki kekayaan khas kebudayaan, wisata kuliner dan ke depan akan disajikan pula wisata heritage.

“Kawasan Kayu Tangan sedang kita upayakan agar bisa menjadi wisata heritage, sehingga mampu menarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara,” tandasnya.

Sutiaji berharap keikutsertaan Kota Malang dalam acara pawai budaya ini mampu menaikkan kunjungan wisata, dan berimbas positif pada kenaikan Pendapatan Asli Daerah. (hms/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content