Lowokwaru (malangkota.go.id) – Selain Kabupaten Blitar, Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Kediri, Kota Malang menjadi salah satu kota tempat penyelenggaraan Festival Panji Nusantara 2019 yang turut menjadi salah satu sarana pengungkit untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, terutama wisatawan mancanegara.
Event yang digawangi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Pariwisata ini sekaligus untuk mengenalkan dan menumbuhkan kecintaan terhadap budaya warisan leluhur bagi kaum muda (milenial).
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni, SH, M. Si, Kamis (11/7/2019) usai pembukaan Festival Panji Nusantara 2019 di Taman Krida Budaya Jawa Timur mengungkapkan jika pihaknya akan terus menggelar event seperti ini secara rutin. “Event seperti ini adalah salah satu sarana yang efektif untuk mendongkrak kunjungan wisatawan, terutama dari mancanegara,” jelasnya.
Ditambahkannya, bahwa Indonesia sangat kaya dengan seni budaya tradisional yang diwariskan oleh para leluhur, dan hal tersebut tak lepas dari adanya kerajaan di negeri ini, seperti Singhasari dan Majapahit.
“Untuk melestarikan dan agar ada rasa memiliki dari berbagai unsur masyarakat, khususnya kaum muda, salah satu upaya pemerintah adalah dengan menggelar Festival Panji Nusantara ini,” ujar Ida.
Di Kota Malang, agenda Festival Panji Nusantara merupakan tempat penyelenggaraan terbesar, karena banyak menampilkan seni budaya dari berbagai daerah, seperti dari Bali dan Bandung. Selain itu, juga dimeriahkan berbagai acara yaitu pameran topeng serta hasil budaya lain.
Di tahun 2017, Ida mengungkapkan bahwa Kota Malang menggelar Festival Panji berskala internasional, tahun ini Festival Panji Nusantara, dan tahun 2021 akan digelar lagi yang internasional. “Even dua tahunan seperti ini akan diadakan oleh Kota Malang dengan berbeda dan semenarik mungkin, sehingga tingkat kunjungan wisata, khususnya wisatawan asing terus meningkat,” beber perempuan berkacamata itu.
“Budaya panji itu merupakan cerita-cerita yang sudah dikemas di masyarakat kita, seperti Wayang Topeng Malang, yang harus diketahui generasi milenial kita. Bahkan cerita panji sudah menyebar ke Asia Tenggara, sehingga kita bisa menjual kepada wisatawan, baik itu nusantara maupun mancanegara melalui kementerian, travel agent dan melalui bahan-bahan promosi yang lain,” imbuh Ida.
Pada penyelenggaraan ke-4 atau ke-5 nanti, terang dia, akan ada penilaian khusus dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Pariwisata bagi Kota Malang. “Ini akan turut mempromosikan Kota Malang ke level internasional dari sektor pelestarian budaya bangsa dan seni budaya kreatif,” pungkas Ida. (say/yon)