Klojen (malangkota.go.id) – Tak kurang dari 300 peserta unjuk diri di Malang Flower Carnival (MCF) 2019 yang digeber di Jl. Simpang Balapan Kota Malang, Minggu (15/09/2019). Berbagai model busana berbahan dasar kain, kertas dan berbagai bahan daur ulang yan dibentuk sedemikian rupa sangat memukau dan menarik perhatian pengunjung.
Pada penyelenggaraan tahun ke-9 ini ada perwakilan lima negara yang ikut aktif mendesain busana, seperti dari Jerman, Mali dan Hungaria. Salah satu event tahunan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Malang inipun masuk dalam 100 agenda Kementerian Pariwisata yang berlabel Wonderful Events Indonesia.
Staf Ahli Bidang Multikultural Kemenpar RI, Dra. Esthy Reko Astuti, M.Si, menyampaikan jika prestasi ini patut mendapat apresiasi, karena tidak mudah untuk meraihnya. “Setiap event pariwisata harus lolos seleksi kurasi dari para kurator profesional yang ditunjuk Kemenpar, seperti Deny Malik dan Taufiq PJ,” ungkapnya.
Tiga kriteria yang harus dipenuhi, terang Esthy, yaitu bahwa event pariwisata harus kreatif dan berbasis budaya lokal, memiliki nilai jual dan komunikasi serta komitmen dan konsisten. “Di Jawa Timur ada tujuh event pariwisata yang masuk 100 agenda pariwisata nasional tersebut, di Malang ada dua dan salah satunya Malang Flower Carnival ini,” sambung perempuan berhijab itu.
Sementara itu, Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji menyampaikan jika gelaran seperti ini dilaksanakan dalam kemasan yang menarik, unik dan berbeda dalam setiap penyelenggarannya agar menarik minat wisatawan. “Inovasi dan kreativitas menjadi salah satu kunci agar penyelenggaraannya tidak monoton,” tuturnya.
Terpisah, Kepala Disbudpar Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni, SH, M.Si mengatakan jika event yang mengambil tema Padma Nusa ini akan selalu dikemas berbeda dan lebih meriah dalam setiap penyelenggaraannya. “Sehingga akan terus menarik wisatawan untuk datang ke kota (Malang) ini, terutama wisatawan mancanegara,” terangnya. (say/yon)