Klojen (malangkota.go.id) – Anak adalah generasi penerus bangsa yang patut kita jaga dan lindungi. Tumbuh kembang anak sejak dalam kandungan juga harus diperhatikan, utamanya untuk menghindari gangguan tiroid. Namun sayangnya tingkat kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang gangguan tiroid ini masih kurang.
Berdasar pada hal tersebut, Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Kesehatan Kota Malang dan bekerjasama dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) serta Ikatan Bidan Indonesia (IBI) menggelar Workshop Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) Dalam Rangka Percepatan Menurunkan Angka Kecacatan dan Kematian Bayi di Gedung Kartini ((Kartini Imperial Ballroom) Malang, Rabu (30/10/2019).
Turut hadir pada kegiatan kali ini Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji, Ketua TP PKK Kota Malang Widayati, S.Sos, MM, dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang dr. Supranoto, M.Kes.
“Saya menyampaikan ucapan selamat dan terima kasih atas terlaksananya kegiatan ini. IDAI dan IBI yang menjadi inisiator pelaksana kegiatan telah turut menggandeng TP PKK Kota Malang. Semoga apa yang digagas hari ini mampu memberikan manfaat bagi masyarakat di Kota Malang,” harap Wali Kota Malang, Rabu (30/10/2019).
Pria yang gemar olahraga bulu tangkis itu juga berharap agar melalui kegiatan ini bisa ajang untuk bersama-sama meningkatkan kesadaran ibu hamil untuk mencegah secara dini gangguan tiroid pada bayi.
“Kegiatan ini penting dilaksanakan dalam rangka percepatan menurunkan angka kecacatan dan kematian bayi di Kota Malang” tandasnya.
Senada dengan itu, dr. Hariyudi selaku ketua panitia pelaksana kegiatan mengatakan bahwa untuk menurunkan angka kecacatan dan kematian pada bayi maka dilakukan Skrining Hipotiroid Kongenital di Kota Malang.
“Pencanangan program ini diperuntukkan untuk seluruh bayi yang baru lahir di Kota Malang. Ini baru dilakukan pertama kalinya sehingga dukungan dari Pemkot Malang seperti saat ini sangat kami butuhkan” ucapnya antusias. (Ts/yon)