Berita Pendidikan

Buka Diri dan Adaptif terhadap Kemajuan Digital

Malang (malangkota.go.id) – Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji menyampaikan bahwa saat ini sudah masuk dalam society 5.0, menuju generasi yang tidak menjadi hamba teknologi tapi justru semakin bijak dan berkarakter. Teknologi diharapkan dapat bermanfaat bagi individu untuk mengoptimalisasikan potensi dirinya.

Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji menjadi Key Opinion Leader pada Webinar Nasional Literasi Digital Mengembangkan Minat dan Bakat melalui Dunia Digital

Hal itu disampaikan Wali Kota Sutiaji saat menjadi key Opinion Leader dalam Webinar Nasional Literasi Digital dengan tema Mengembangkan Minat dan Bakat melalui Dunia Digital secara daring, Kamis (12/8/2021).

Menurut Sutiaji, Kota Malang adalah kota yang sangat menarik, terdapat banyak mahasiswa yang memilih perguruan tinggi di Kota Malang dari seluruh Indonesia. Selain itu Malang juga sebagai kota pariwisata, terdapat kurang lebih 8.000 UMKM, startup, Malang adalah city of Arema, kota lansia, kota sejuk.

“Bagaimana mengaktualisasikan dan mengimplementasikan visi dan misi Kota Malang? Salah satunya melalui The Future of Malang. Di dalamnya ada Malang Heritage, Malang 4.0, Malang Kreatif, Malang Halal, Malang Melayani, dan Malang Nyaman,” papar Sutiaji.

Terkait pengembangan ekonomi kreatif, lanjut Sutiaji, Malang adalah satu-satunya kota di Indonesia yang punya roadmap berbasis digital. Dalam rangka mewujudkan misi kedua, terpotret potensi digital di Kota Malang di era pandemi Covid-19, ekonomi kreatif berbasis digital mengalami kenaikan lebih dari 100 persen. Potensi luar biasa juga datang dari 21 perguruan tinggi yang punya jurusan teknik informatika, dengan 4.800 lulusan D3 dan S1 negeri dan swasta didukung dengan SMA dan SMK.

“Untuk mengembangkan potensi tersebut di era digital, maka ada peluang dan tantangan baru. Peluangnya adalah kita yang menyetir digital, bukan kita yang menjadi korban digital. Tapi saat kita tidak melakukannya dengan cerdas, maka kita akan menjadi korban, ini adalah tantangannya,” sambungnya.

Ketika kemajuan hanya dilihat dari segi westernisasi, kata dia, terbawa ke arah yang ke barat-baratan kemudian tidak berinovasi sedangkan karakter anak belum terbangun dengan baik. Anak mudah mencontoh dan meniru yang bukan akar dan budaya bangsa dan tidak mempunyai nilai signifikan terhadap pengembangan bangsa, ini yang menjadi tantangan bersama.

Sutiaji mengajak untuk membuka diri dan adaptif, namun punya karakter untuk menggayuh kemajuan. Dengan segala kemudahan, siapa yang cermat menangkap peluang dia yang akan menang dan sukses. Ada jenis-jenis pekerjaan baru dan penyaluran minat dan bakat. Misalnya content creator, influencer, dan youtuber dan lain-lain. Keuntungan di Kota Malang adalah dominasi usia muda, sehingga diharapkan ke depan akan menjadi potensi yang luar biasa.

“Saya punya tagline dari Malang untuk Indonesia dan dunia, karena arahan Presiden Jokowi untuk urusan digital nanti diserahkan ke Malang. Karena ekosistemnya sudah terbangun dengan baik, didukung dengan perguruan tinggi yang ada di Kota Malang,” tambahnya.

Peluncuran program literasi digital nasional ini menjadi komitmen semua pihak. Bahwa sekarang bukan 4.0 lagi tapi society 5.0, sehingga ada nilai tambah tidak hanya ekonomi tapi juga moral bangsa. Penyaluran minat dan bakat melalui media digital sangat positif karena ada ruang ekspresi, meningkatkan kesejahteraan masayrakat baik diri dan sekitarnya.

“Pentingnya digitalisasi adalah memudahkan kita dalam berkontribusi. Sebagai kota yang ramah digital, Pemerintah Kota Malang terus memberikan ruang dan fasilitas pemasaran gratis produk-produk kreatif dan UMKM melalui media sosial,” tutupnya. (eka/ram)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content