Klojen (malangkota.go.id) – Puluhan warga bersama para personel TNI-Polri serta para aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Malang menggelar kerja bakti dalam rangka Gerakan Angkat Sampah dan Sedimen (GASS), Jumat (24/01/2020) di wilayah Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen, Kota Malang.
Dalam kegiatan ini tampak Wakil Wali Kota Malang dan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang berbaur dengan warga dalam upaya menekan dan mencegah terjadinya banjir. Satu unit alat berat pun dikerahkan untuk mengeruk tumpukan sampah dan sedimen yang menyumbat di saluran air.
Wakil Wali Kota Malang Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko mengatakan bahwasannya setiap hujan turun dengan intensitas sedang dan tinggi di sejumlah titik di Kota Malang sering terjadi genangan air hingga masuk ke pemukiman warga dan jalan raya. “Semua itu disebabkan oleh tersumbatnya saluran air atau drainase oleh aneka sampah dan bangunan yang tidak sesuai peruntukannya,” jelas pria berkacamata itu.
Maka dari itu, pria yang kerap disapa Bung Edi itu mengatakan Gerakan Angkat Sampah dan Sedimen ini akan digelar setiap hari Jumat di 57 kelurahan secara bergantian. Sebelumnya, para lurah pun sudah diperintahkan untuk mengidentifikasi titik-titik rawan banjir dan pemicu terjadinya genangan air, sehingga saat pelaksanaan langsung dituju. “Di satu kelurahan dimungkinkan bisa sampai dua hingga lima kali pengerjaan tergantung permasalahan di lapangan,” imbuhnya.
Pemkot Malang akan memetakan potensi atau pemicu lain yang mengakibatkan terjadinya banjir serta dicarikan solusi terbaiknya, seperti halnya pembuatan sumur injeksi. Dalam program ini para akademisi yang memiliki keahlian dalam tata ruang juga akan dilibatkan agar hasilnya juga maksimal.
Untuk menekan pemicu terjadinya banjir ini, disampaikan Bung Edi maka ke depan Pemkot Malang akan memperketat izin pendirian bangunan dan akan mengidentifikasi berbagai bagunan yang melanggar aturan yang kemudian akan dilakukan pembongkaran.
Selain itu, warga juga diimbau agar berperilaku hidup sehat dan tidak membuang sampai ke sungai maupun saluran air karena ketika banjir akan berdampak negatif. “Mari kita jaga lingkungan kita masing-masing sebelum bencana terjadi,” ajak Bung Edi. (say/yon)