Klojen (malangkota.go.id) – Pemuda sebagai salah satu penentu masa depan bangsa sudah seharusnya kaum muda bisa menjadi garda terdepan dalam berbagai aspek kehidupan, dimana seorang pemuda harus tangguh, memiliki pengetahuan luas, kritis dan memiliki nasionalisme yang tinggi. Jika beberapa hal itu tidak dimiliki para pemuda, maka kehancuran suatu bangsa tinggal menunggu waktu saja dan peristiwa itu pasti akan terjadi dalam waktu tidak lama.
Setidaknya pesan itulah yang disampaikan Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji sebelum membuka dan meresmikan Sekolah Advokasi Kebijakan Kampus (SAKK) di UPT Peningkatan Tenaga Kesejahteraan Sosial, Klojen Kota Malang, Rabu (5/2/2020).
Sekolah yang digagas mahasiswa yang tergabung dalam pengurus cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Malang ini mendapat apresiasi dari Wali Kota Malang dan Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Leonardus Simarmata.
Menurut Sutiaji yang juga mantan anggota PMII itu, bahwa ide pendirian sekolah ini sangat bagus dan harus berkesinambungan, karena akan melahirkan kader atau calon pemimpin bangsa masa depan yang tangguh. “Yang perlu diingat, saat akan memberikan advokasi, mahasiswa harus memiliki data yang lengkap dan akurat, sehingga apa yang diadvokasi dapat menghasilkan sesuatu yang positif,” ujarnya.
Dari para siswa dan atau lulusannya nanti, imbuh pria berkacamta itu, hendaknya para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi ini dapat membawa warna baru atau membawa perubahan di perguruan tinggi masing-masing. “Seperti halnya jangan lagi ada kebijakan yang tidak adil terhadap mahasiswa dan kawal Tri Dharma perguruan tinggi dengan baik,” sambung Sutiaji.
Yang tak kalah penting, dia berpesan agar mahasiswa juga harus dapat menangkal dan memerangi isu hoaks di kampus, hingga maraknya paham radikalisme serta terorisme. Lebih jauh Sutiaji menyampaikan bahwa setelah menempuh pendidikan tinggi, para mahasiswa ini akan kembali ke tengah-tengah masyarakat, sehingga dari adanya sekolah seperti ini tentu akan menambah bekal mereka. “Para aktivis ini harus kritis dan memiliki pengetahuan yang luas, agar menjadi sosok pemimpin yang tangguh dan sesuai harapan bangsa,” pungkasnya. (say/yon)