Artikel

Dewan Pers Apresiasi Pelatihan Jurnalistik yang Digagas AIDA

Klojen (malangkota.go.id) – Pelatihan jurnalistik bertajuk Short Course Penguatan Perspektif Korban Dalam Peliputan Isu Terorisme yang digagas Aliansi Indonesia Damai (AIDA) mendapat apresiasi dari Dewan Pers. Dari pelatihan seperti ini, selain akan menambah pengetahuan juga dapat meningkatkan keterampilan para wartawan dalam menyajikan berita, terutama seputar isu sensitif seperti halnya mengenai terorisme.

Ketua Komisi Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri Dewan Pers, Agus Sudibyo

Hal itu disampaikan Ketua Komisi Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri Dewan Pers, Agus Sudibyo yang menjadi narasumber pada pelatihan yang digelar di Hotel 101 Kota Malang, Rabu (05/02/2020). Menurutnya, pemberitaan kasus-kasus sensitif seperti halnya terorisme dan kasus anak di bawah umur selama ini agak vulgar atau kurang memperhatikan privasi serta dampak yang ditimbulkan dari sebuah berita.

Sehingga jika wartawan sering mendapat pembekalan, maka akan lebih memahami etika penulisan atau batasan-batasan yang harus diperhatikan. Seorang wartawan tidak bisa serta-merta memberitakan suatu peristiwa dengan dalih atau atas nama kebebasan pers. “Ada sisi lain dari narasumber yang tidak boleh atau tidak sepatutnya menjadi konsumsi publik, karena dampaknya akan negatif, seperti penggunaan nama, alamat dan pencantuman wajah yang harus disamarkan,” urainya.

Disinilah tantangan bagi dunia pers, dimana para wartawan harus bertransformasi ke arah yang lebih baik sehingga dari suatu pemberitaan tidak menimbulkan konflik atau masalah baru di kemudian hari. “Selain menitik beratkan kepada kode etik jurnalistik, dampak dari sebuah pemberitaan juga harus menjadi prioritas, apakah dapat merugikan negara, suatu kelompok atau pihak lain terkait berita yang disajikan,” jelas pria berkacamata itu.

Selain harus bisa memaknai dan menerapkan kebebasan pers dengan benar, menurut Agus tantangan dunia pers masih cukup banyak, seperti masih terjadinya kekerasan terhadap wartawan dan apresiasi dari media terhadap wartawan. “Ke depan dari semua itu harus dilakukan perbaikan, sehingga pers di Indonesia semakin baik lagi dan tidak sekedar menyajikan berita yang akurat dan mendidik,” pungkasnya. (say/yon)

1 Comment
  1. ciptari 4 years ago
    Reply

    kapan diadakan pelatihan lagi??

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content