Blimbing (malangkota.go.id) – Setelah resmi memiliki Bank Sampah Blimbing Sinam, F3R (Fasilitator Reduce, Reuse, Recycle) Kecamatan Blimbing semakin aktif melakukan sosialisasi, termasuk bagaimana mengolah sampah organik maupun anorganik yang dimulai dari lingkungan terkecil yakni rumah.
F3R Unit Bank Sampah Kecamatan Blimbing, Ernik Yustian mengungkapkan meski sering didengungkan selama ini masyarakat masih banyak awam bagaimana menangani limbah plastik. Karena itu pihaknya tak pernah lelah terus berbagi pengetahuan Blimbing bagaimana menangani limbah rumah tangga baik plastik maupun organik.
“Seperti saat mendapatkan limbah gelas air mineral, kebanyakan masyarakat hanya diletakan begitu saja. Padahal untuk diolah menjadi biji plastik perlu dibersihkan terlebih dulu,” jelas Yustin, panggilan akrab Ernik Yustian, Rabu (12/2/2020).
Bukan hanya dibersihkan, seharusnya gelas air mineral juga harus dipotong-potong terlebih dahulu lingkaran atasnya, kemudian dipisahkan dengan bagian badan gelas. Dimana nantinya untuk lingkaran atas bisa diolah menjadi kerajinan sedangkan badan gelas dijadikan biji plastik. “Hal-hal kecil seperti menangani gelas air mineral bekas seperti yang saat ini terus gencar kami lakukan,” terang Yustin.
Bukan hanya itu, Yustin menambahkan masyarakat juga terus diajari bagaimana melakukan pemisahan sampah organik dan anorganik sejak dari rumah. Melalui cara ini diharapkan bisa mengurangi bahkan bisa meniadakan sampah rumah tangga yang harus dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Diakui Yustin untuk bisa merubah mindset masyarakat yang masih belum banyak yang tahu bagaimana menangani sampah memanglah tidak semudah membalik telapak tangan. Karena itu berbagai langkah terus dilakukan tim F3R Kota Malang. “Termasuk di Kecamatan Blimbing yang memiliki nasabah dari 11 kelurahan, saat ini semakin aktif disosialiasi,” tegas Yustin.
Dengan terus disosialisasikan, baik kepada ASN, pelajar, dan juga warga masyarakat di kegiatan-kegiatan RT/RW atau kelurahan diharapkan edukasi penanganan sampah yang benar mulai dari rumah bisa semakin cepat membudaya. Jika semuanya berjalan lancar tinggal ke depan akan lebih mudah lagi menanggulangi menumpuknya sampah yang selama ini masih menjadi masalah bersama. (cah/yon)