Klojen (malangkota.go.id) – Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji kembali mengingatkan pentingnya menyimpan dokumen dalam bentuk apapun terutama di lingkungan perangkat daerah Pemkot Malang. Menurutnya, semua ASN harus amat sangat berkomitmen dan konsisten terhadap berbagai data sehingga saat dibutuhkan sewaktu-waktu bisa segera diketemukan. Semua surat yang keluar dan masuk harus terdokumentasi dengan baik, apalagi saat ini teknologi sudah sangat canggih.
Beberapa hal itu yang disampaikan saat membuka Sosialisasi Penyelamatan Arsip Vital OPD tahun 2020 di Hotel Savana, Selasa (18/02/2020). Selama ini, kata dia, lingkungan pemerintahan Kota Malang untuk penyimpanan dan pendokumentasian masih memerlukan peningkatan dan lebih diperbaiki lagi, karena akan turut menunjang kinerja para ASN.
Terkait hal tersebut, pria berkacamata itu mengatakan jika akan ada investor untuk membangun server big data atau data center. Di beberapa daerah untuk membuat hal itu cukup susah karena biayanya sangat tinggi, di Kota Malang patut disyukuri karena ada investor yang berminat. “Nanti akan kita siapkan tempat dan investasinya sekitar Rp2,5 triliun. Kota Malang memang membutuhkan data center, dimana hal ini seiring dengan kemajuan teknologi dan mengingat pentingnya data,” imbuh Sutiaji.
Sebenarnya, menurutnya dengan kecanggihan teknologi saat ini kita bisa menggunakan artificial intelligence atau kecerdasan buatan. Akan tetapi, Kota Malang tetap membutuhkan data center itu, demi keamanan berbagai dokumen.”Sebelum mengarah kesana, harus ada kesepahaman di semua pihak bahwa apapun dokumen yang ada di pemerintahan itu adalah data vital,” sambung Sutiaji.
Data center ini, terangnya, membutuhkan daya listrik tinggi, tidak boleh mati, harus konstan dan kelembaban udara sangat menentukan. “Kita sudah melihat di Bandung, nilai investasinya mencapai Rp60 milyar. Jika di Kota Malang ada yang berminat untuk berinvestasi, dimungkinkan tidak akan sebesar itu. Yang perlu diingat bahwa sejauh ini Kota Malang masih kurang tertib administrasi dan ini menjadi perhatian penting bersama untuk segera diperbaiki,” urai Sutiaji.