Berita

Pembangunan di Kecamatan Sukun Harus Terintegrasi dengan Sektor Ekonomi

Malang, (malangkota.go.id) – Wilayah Kecamatan Sukun merupakan daerah yang rentan terjadi banjir dan tanah longsor, terutama ketika musim hujan serta hujan turun dengan intensitas tinggi. Tersumbatnya saluran air adalah salah satu penyebab meluapnya air hujan ke jalan raya maupun pemukiman warga.

Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji membuka Musrenbang Kecamatan Sukun secara virtual

Terkait hal tersebut, Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji memerintahkan agar berbagai elemen masyarakat di wilayah Kecamatan Sukun sesegera mungkin mengatasi persoalan tersebut. Sumber bencana hendaknya dicari dan ditangani dengan baik.

Hal itu disampaikan pria berkacamata itu saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Kecamatan dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kecamatan Sukun tahun 2022, secara virtual di aula kantor kecamatan setempat, Sabtu (06/02/2021).

Meski demikian, orang nomor satu di Pemerintah Malang itu berpesan berbagai program pembangunan harus terintegrasi dengan sektor ekonomi dan menggunakan skala prioritas. Penanganan banjir, tanah longsor dan pemulihan ekonomi hendaknya menjadi perhatian penting. Sehingga pembenahan sarana prasarana umum tersebut akan berdampak pada sektor ekonomi masyarakat.

Konkritnya, jika akses jalan, jembatan dan sarana penunjang lainnya memadai serta tidak ada banjir, maka aktivitas masyarakat akan lancar. Sutiaji juga menyampaikan agar potensi ekonomi, khususnya ekonomi kreatif mendapat porsi lebih besar lagi karena merupakan salah satu tonggak ekonomi masyarakat.

Sementara itu, Camat Sukun I. K. Widi E. Wirawan, S.Sos, MM mengatakan jika pihaknya akan segera menindaklanjuti apa yang disampaikan Wali Kota Malang itu. Sehingga berbagai permasalahan di wilayah Kecamatan Sukun teratasi dengan baik secara bertahap.

“Selain menangani perbaikan sarana prasarana, sesuai instruksi pak wali kota, kami juga gencar dalam menangani Covid-19. Protokol kesehatan kami terapkan dengan ketat di berbagai tempat, khususnya di pusat-pusat kerumunan massa seperti pasar dan terminal,” imbuh Widi. (say/ram)

You may also like

Skip to content