Artikel

Sarung Tangan Pencegah Kecelakaan Kerja Karya Mahasiswa UMM

Malang, (malangkota.go.id) – Menurut data BPJS Ketenagakerjaan tahun 2019, tingkat kecelakaan di tempat kerja cukup tinggi. Terdapat 77.295 kasus kecelakaan kerja sepanjang tahun 2019. Beberapa kasus kecelakaan kerja terjadi akibat kelelahan bekerja. Untuk mencegah masalah tersebut mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menciptakan sarung tangan safety sensor pencegah kecelakaan kerja.

Mahdan Razaq memunjukkan sarung tangan hasil karyanya bersama rekannya

Rancangan alat ini dibuat oleh Mahdan Razaq dan Sulthan Dzulfikar Adham. Mahdan bercerita bahwa ide pembuatan alat ini berasal dari tugas kuliah yang didapatkannya. Ketika sedang melakukan penelitian, Mahdan mengetahui bahwa banyak kecelakaan kerja di perusahaan terjadi akibat para pekerja yang kelelahan.

“Perusahaan ini bergerak pada bidang konstruksi. Jadi memang para pekerjaannya bekerja untuk bangunan proyek-proyek perumahan. Ketika saya wawancara beberapa pekerja memang sering terjadi kecelakaan kerja karena para pekerja terlalu kelelahan,” ujar mahasiswa kelahiran Sulawesi Tenggara ini pada Jumat (05/02/2021).

Lebih lanjut Mahdan menjelaskan tentang cara kerja sarung tangan safety ini. Sarung tangan ini bekerja untuk mengukur denyut nadi pemakainya. Ketika pekerja memiliki denyut nadi lebih tinggi atau lebih rendah dari angka normal, maka pekerja akan diminta untuk beristirahat sampai denyut nadinya kembali normal. Selain itu sarung tangan ini juga berguna untuk melindungi tangan para pekerja.

Mahdan kembali bercerita bahwa timnya mengalami kendala ketika membuat alat ini, terutama pada alat kalibrasi sensor. Alat tersebut berfungsi untuk mengukur denyut nadi, namun tidak bekerja dengan baik. “Alat pengukur denyut nadi tidak bekerja dengan baik. Kami akhirnya memindahkan posisi alat tersebut yang sebelumnya berada di jari menjadi di pergelangan tangan dekat dengan nadi,” ujar mahasiswa Teknik Industri itu.

Mahdan dan tim mengajukan rancangan ini ke Pekan Kreativitas Mahasiswa-Teknologi (PKM-T) pada tahun 2019 dengan menggandeng salah satu perusahaan. PKM ini berhasil lolos sampai ke tahap pendanaan. Tak hanya sampai disitu, Mahdan kembali mengajukan PKM ini pada Asosiasi Sains dan Teknologi Perguruan Tinggi Muhammadiyah (AST-PTM) 2020 dan berhasil meraih juara satu pada kompetisi tersebut.

Mahdan mengatakan bahwa sarung tangan safety sensor pencegah kecelakaan kerja telah selesai diproduksi dan siap untuk digunakan oleh mitra. “Saya berharap alat ini dapat berguna untuk mengurangi kasus kecelakaan kerja yang terkait dengan kelelahan. Semoga ke depannya alat ini akan lebih di kembangkan lagi. Terutama di bagian pengukur denyut nadi,” kata Mahdan di akhir sesi wawancara. (say/ram)

You may also like

Skip to content