Malang, (malangkota.go.id) – Kebut-kebutan yang dilakukan oleh sebagian klub motor seringkali membuat geram. Tidak jarang aksi itu menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Namun, berbeda dengan Muhammadiyah University Rider (MURid) yang ada di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Klub motor yang diketuai oleh Zakarija Achmat, S.Psi., M.Si ini mencoba mematahkan stigma buruk tersebut. Mereka melakukan touring dengan santai serta mematuhi lalu lintas. Bahkan juga aktif terjun dalam kegiatan sosial tiap tahunnya.
Saat ditemui pada Jumat (21/5/2021), Zakarija, panggilan akrabnya menuturkan bahwa klub motor ini telah diinisiasi sejak tahun 2017. Mereka mengajak beberapa kalangan UMM untuk melakukan touring sambil silaturahmi. “Semua berawal dari kesamaan hobi kami yang suka melakukan perjalanan. Kemudian sepakat untuk menggelar touring bareng,” jelasnya.
Tidak sekadar touring, MURid juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Pada 2017 misalnya, mereka melaksanakan bakti sosial bersama dengan pihak UMM. Kemudian juga menyumbangkan beberapa media pembelajaran kepada Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) yang ada di daerah Malang Selatan. Buku-buku qiroati dan bacaan Islam adalah salah satunya. Terakhir, MURid juga terjun bersama sivitas akademika lain dalam agenda Baksos Safari Ramadan UMM awal Mei lalu.
Di samping itu, ia juga ingin agar adanya MURid ini bisa mengubah stigma negatif terkait klub motor. Ia mengaku bahwa mereka mengendarai motor dengan mematuhi rambu-rambu lalu lintas serta tidak ugal-ugalan. “Kami juga tidak ada ketentuan motor apa yang harus dikendarai. Siapapun yang mau ikut bisa langsung bergabung. Selain itu, ketika menjadi bagian dari MURid tidak ada lagi perbedaan status dan juga kepangkatan,” tuturnya menerangkan.
Terakhir, ia berharap agar MURid tidak hanya melakukan toruing saja, tapi juga ikut aktif untuk berkontribusi bagi masyarakat sekitar maupun bangsa secara luas. “Semoga bisa menginspirasi klub motor lain agar tidak hanya melakukan perjalanan bersama saja. Tapi juga berusaha meringankan beban orang lain dengan kegiatan sosial,” pungkasnya. (say/ram)