Malang, (malangkota.go.id) – Mencari solusi untuk menguatkan imun santri dan warga di sekitar lingkungan Pesantren Manajer Tholabie terus menggelorakan budidaya sayur organik. Kali ini dilakukan bersama Kodim 0833 Kota Malang melakukan gerakan massal menanam sayur, Minggu (27/6/2021).
Komandan Kodim 0833 Letkol Arm Ferdian Primadona, SE., M.Tr (Han) mengungkapkan, pihaknya sangat mendukung adanya kegiatan budidaya tanaman sayur organik untuk ketahanan pangan. Kegiatan ini sangat baik untuk menciptakan kesehatan masyarakat di tengah kondisi pandemi Covid-19 saat ini.
“Menghadapi Covid-19 daya tahan tubuh membutuhkan asupan gizi yang baik. Sayuran organik sangat bagus untuk menguatkan imun tubuh,” jelas Ferdian.
Sayur organik juga mudah untuk dibudidayakan, termasuk di lahan yang sempit di sekitar rumah yang terbatas. Cukup dengan memanfaatkan plastik polibag masyarakat bisa menanam dan memanen sayur organik.
“Kami sangat mendukung adanya kegiatan ini. Oleh karena itu, pembinaan akan terus dilakukan,” tegas Ferdian.
Pengasuh Pesantren Manajer Tholabie Ustaz Nuril Ashuri mengatakan, kegiatan menanam sayur organik ini sudah dilakukan sejak satu tahun yang lalu. Saat ini terus dikembangkan termasuk dengan mengajak warga sekitar giat menanam.
“Ini merupakan bagian dari usaha kami mengajarkan kepada santri bagaimana membangun kedaulatan pangan dan kesehatan pangan dari lingkungan yang terkecil,” tegas Nuril.
Karena saat ini masih dalam situasi pandemi, maka kegiatan ini sengaja hanya melibatkan santri Pesantren Manajer Tholabie saja. Hal ini dilakukan untuk menghindari banyaknya warga yang berkerumun. Dengan cara ini diharapkan kegiatan tetap bisa berjalan dengan baik dan protokol kesehatan tetap bisa dilakukan.
Ustaz Nuril menceritakan selain baik untuk kesehatan, sayuran organik juga memiliki harga jual yang tinggi. Untuk itu kegiatan ini terus dikembangkan termasuk dengan mengajak warga sekitar. “Jika biasanya warga menanam kunyit baru satu tahun bisa memanen dengan harga Rp1.000,00 per kilogram. Untuk sayur organik satu polibag saja harganya bisa Rp7.500,00,” ujar Nuril.
Padahal untuk menghasilkan Rp7.500,00 per polibag dibutuhkan waktu hanya 21 hari tanaman sayur organik sudah bisa dipanen. Keuntungan ini jelas sangat menggiurkan. Oleh karena itu, pesantren terus melakukan edukasi menanam sayur organik yang baik kepada santri maupun warga sekitar.
Ikut hadir pada acara ini, Camat Kedungkandang Drs. Prayitno, M.Si serta perangkat daerah terkait. (cah/ram)