Malang (malangkota.go.id) – Tanggal 19 Agustus diperingati sebagai Hari Kemanusiaan Sedunia atau World Humanitarian Day (WHD). Peringatan ini ditetapkan pada 2009 oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengenang serangan bom bunuh diri di Hotel Canal, Baghdad, Irak, pada 19 Agustus 2003 lalu yang telah menewaskan sekitar 20 orang, termasuk utusan tinggi PBB di Irak, Sergio Vieira de Mello.
Relawan mendistribusikan bantuan bagi para warga terdampak pandemi Covid-19
Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran publik untuk menjadi pelaku kemanusiaan yang bermanfaat bagi orang-orang yang sedang membutuhkan bantuan. Setiap tahunnya, peringatan Hari Kemanusiaan Sedunia mengusung tema yang berbeda. Dilansir dari laman resmi PBB, tema yang diangkat pada tahun 2021 ini adalah ‘The Human Race’. Melalui tema ini, PBB mengajak masyarakat untuk peduli dan ikut andil dalam solidaritas untuk lebih menyoroti berbagai dampak dari krisis iklim.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), melalui Sekretaris Utama (Sestama) BNPB Lilik Kurniawan, ST., M.Si mengungkapkan, pihaknya mengapresiasi upaya pemerintah, akademisi, masyarakat lokal, organisasi pemuda, media, pekerja kemanusiaan dan juga relawan untuk kegiatan terkait kampanye dan aksi perubahan iklim.
Pada hakikatnya, kemanusiaan merupakan sebuah sikap yang seyogyanya dimiliki setiap insan untuk dapat melindungi dan memperlakukan sesamanya manusia secara manusiawi. Melalui kegiatan kemanusiaan diharapkan dapat meringankan penderitaan sesama manusia dengan tidak membedakan agama atau kepercayaan, suku, jenis kelamin, kedudukan sosial, atau kriteria lain. Tahun ini, Hari Kemanusiaan Sedunia masih diperingati dalam masa pandemi Covid-19.
“Saya berharap momen ini dapat meningkatkan semangat gotong royong dalam urusan kemanusiaan di tengah pandemi Covid-19 dan kesadaran akan pengurangan risiko bencana juga adaptasi perubahan iklim,” ujar Lilik Kurniawan, Kamis (19/8/2021).
Tampaknya harapan ini telah diwujudkan dengan program yang disusun Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji melalui salah satu strategi penanganan Covid-19 di Kota Malang, yaitu Malang berbagi (Malber). Di tengah meningkatnya Covid-19 saat ini, berbagai elemen di Kota Malang berbondong-bondong untuk melakukan gerakan Malber.
Hal itu dilakukan kepada warga yang terdampak pandemi Covid-19. Ada yang mendirikan dapur umum dan membagikan makanan siap santap bagi pasien isolasi mandiri (isoman), memberikan bantuan sembako, membantu penyediaan oksigen dan alat kesehatan lainnya hingga memberikan trauma healing bagi para pasien dan keluarga. Beragam upaya ini juga dilakukan dalam upaya penguatan PPKM Mikro Tingkat RT/RW sesuai Surat Edaran Wali Kota Malang Nomor 49 Tahun 2021.
Menurut Wali Kota Sutiaji, akhir-akhir ini berbagai aksi solidaritas muncul untuk mengurangi beban para warga yang terdampak langsung. Gerakan yang dilakukan baik oleh pemerintah, para ASN melalui Baznas, berbagai organisasi dan komunitas, maupun individu ini menunjukkan rasa empati antarsesama sangat dibutuhkan untuk membangun masyarakat tahan terhadap suatu bencana.
“Aksi solidaritas ini merupakan bentuk Malber atau Malang Berbagi. Semoga dengan kerja sama berbagai pihak para warga terdampak dapat terbantu. Harapan kita, semoga pandemi ini bisa segera kita atasi bersama,” kata Sutiaji beberapa waktu lalu.