Malang, (malangkota.go.id) – Pemkot Malang melalui dinas perhubungan (Dishub) memberikan pembinaan bagi para Juru Parkir (Jukir) agar mereka lebih baik lagi dalam bekerja, yang nantinya akan berimbas kepada peningkatan pendapatan asli daerah (PAD). Pembinaan yang diadakan secara bertahap ini dimulai pada Rabu (22/9/2021) di lantai 3 Mini Block Office Balai Kota Malang. Di tahap pertama setidaknya akan ada 500 jukir yang akan mengikuti pembinaan.
Wali kota Malang Drs. H. Sutiaji usai membuka acara tersebut mengatakan bahwa yang perlu disadari jika keberadaan jukir selama ini membantu keamanan, ketertiban dan turut mendukung realisasi program pembangunan. Lebih konkritnya, disampaikan pria berkacamata itu, keamanan akan terwujud dengan baik jika tidak ada kendaraan yang hilang atau rusak ketika di parkir. Sedangkan ketertiban dapat diartikan bahwa para juru parkir selalu memberi karcis dan parkir sesuai tempat yang diperuntukkan.
“Apabila kedua hal itu terwujud dengan baik, maka target pendapatan daerah dari sektor parkir ini akan terealisasi secara optimal yang pada akhirnya akan menambah PAD yang semakin besar. Jika PAD memadai, maka berbagai program pembangunan akan berjalan optimal dan masyarakat akan turut merasakannya,” imbuh Wali Kota Sutiaji.
Lebih jauh orang nomor satu di Pemkot Malang itu mengatakan, jika ketiga hal itu terlaksana dengan baik, maka kesejahteraan para juru parkir secara otomatis juga akan lebih baik lagi. “Potensi dari pendapatan parkir di Kota Malang sangat besar, sehingga saya berharap para juru parkir ini dapat bekerja dengan baik serta sesuai aturan yang ada. Beri pelayanan berupa kenyamanan dan keamanan bagi orang yang parkir serta harus sesuai tarif,” tegas Sutiaji.
Pernyataan itu diamini oleh Heru Mulyono, S.IP., ST selaku Kepala Dinas Perhubungan, dan menurut dia, pihaknya akan terus berinovasi agar potensi pendapatan dari sektor parkir ini meningkat signifikan dari waktu ke waktu. “Hingga saat ini setidaknya ada 1.205 potensi parkir dan dari jumlah tersebut tidak semua beroperasi. Seperti di kawasan perguruan tinggi yang masih libur karena pademi Covid-19, maka para juru parkirnya juga tidak beraktivitas,” urainya.
Sedangkan jumlah juru parkir, menurut pria yang juga mantan Camat Klojen itu, sekitar 3.500 orang yang nantinya masih akan diverifikasi ulang. “Pembinaan ini kami lakukan secara bertahap. Semoga semua juru parkir bisa mengikuti, nantinya akan terlahir para juru parkir yang sesuai harapan,” pungkas Heru. (say/ram)