Malang, (malangkota.go.id) – Bank Indonesia Perwakilan Malang terus menggencarkan sistem pembayaran nontunai yang menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), khususnya bagi pelaku usaha kecil seperti pedagang dan pelaku UMKM. Karena selain lebih menguntungkan, sistem pembayaran ini sangat efektif dan efisien ketika pandemi Covid-19 belum berakhir.
Terkait hal tersebut, dari target 238 ribu merchant untuk mendukung sistem pembayaran tersebut, hingga saat ini di tujuh kabupaten/kota yang menjadi wilayah kerja Bank Indonesia Perwakilan Malang dan sudah terealisasi 102 persen atau 243 ribu merchant.
Selama pandemi Covid-19 transaksi tunai menjadi salah satu pemicu penularan virus sehingga masyarakat dan para pelaku usaha dituntut menggunakan pembayaran nontunai. Seperti sistem pembayaran digital yang menggunakan scan QR code yang digencarkan Bank Indonesia. Dari sistem pembayaran ini, selain efektif para pelaku usaha juga akan lebih aman seperti terhindar dari penggunaan uang palsu dan transaksi langsung masuk ke rekening.
Pernyataan itu yang disampaikan Kepala Bank Indonesia Perwakilan Malang, Azka Subhan dalam acara gelar wicara bertajuk implementasi QRIS di era pandemi pada Sabtu (25/9/2021) di Hotel Santika. Dalam acara ini, para pelaku usaha yang meliputi pedagang pasar rakyat dan pelaku UMKM diundang secara khusus dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Untuk mendukung transaksi digital tersebut, ditambahkan Azka, dibutuhkan sarana berupa merchant.
“Di wilayah kerja Bank Indonesia Perwakilan Malang, yaitu di Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu, Kota Probolinggo, Kabupaten Probolinggo, serta Kota Pasuruan, Kabupaten Pasuruan sudah ada 243 ribu merchant dari 238 ribu yang ditargetkan tahun ini,” ujarnya.
Meski sudah melebihi target atau sebesar 102 persen, jelas Azka, namun pihak Bank Indonesia masih akan terus menambahnya. Sehingga akan membantu pemasaran dan penjualan para pelaku usaha kecil seperti pedagang di pasar rakyat dan pelaku UMKM. “Dari kondisi ini, maka adanya pandemi Covid-19 tidak akan berdampak besar bagi mereka dan justru diharapkan akan meningkatkan ekonomi mereka secara signifikan,” harapnya.
Totok Winarno selaku pengelola di pasar rakyat Klojen, Kota Malang mengaku sangat terbantu dengan hadirnya sistem pembayaran digital, terutama adanya QRIS. Pasalnya, di pasar tidak lagi terjadi kerumunan massa, namun omzet para pedagang secara bertahap mulai stabil dan bahkan sebagian ada yang meningkat. (say/ram)