Malang, (malangkota.go.id) – Puluhan pekerja pabrik rokok Kota Malang mengikuti pelatihan barista yang diselenggarakan Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker PMPTSP) Kota Malang di Malang Hotel School, Kamis (28/10/2021). Pelatihan yang berlangsung selama empat hari, yakni 28-31 Oktober 2021 itu dibuka oleh Kepala Bidang (Kabid) Tenaga Kerja Disnaker PMPTSP Ir. Titis Andayani, MM.
Dalam sambutannya mewakili Plt. Kepala Disnaker PMPTSP Kota Malang Erik Setyo Santoso, ST., MT, Titis menyampaikan, sebagaimana diketahui dan sedang dialami bersama bahwa pandemi Covid-19 masih terus mengancam seluruh sendi kehidupan, tanpa kejelasan kapan akan berlalu dan berakhir.
Pemerintah telah melaksanakan berbagai program kegiatan guna meringankan beban masyarakat yang ekonominya terdampak pandemi, terutama untuk yang kehilangan matapencaharian. Sementara untuk mencari pekerjaan baru bukan hal yang mudah karena ini terkait dengan kesempatan, kompetensi, keterampilan, dan lapangan pekerjaan itu sendiri.
Karenanya dalam rangka membantu menambah wawasan, pengetahuan, dan keterampilan berwirausaha dalam bidang meracik dan menyajikan kopi, maka Disnaker PMPTSP Kota Malang memandang perlu untuk melaksanakan pelatihan barista.
“Ada 65 orang pekerja pabrik rokok yang mengikuti pelatihan barista selama empat hari 28-31 Oktober 2021,” sebutnya.
Menurutnya, barista merupakan salah satu profesi yang cukup bergengsi dan menjanjikan. Di mana keahlian dan pengetahuan tentang perkopian yang dimiliki oleh seorang barista sangat dibutuhkan oleh kafe, restoran atau tempat apa saja yang menyajikan kopi. Terlebih saat ini makin marak kedai kopi yang dibangun menunjukkan tren minuman kopi semakin digandrungi oleh masyarakat di Indonesia.
Sebab itu, pekerjaan sebagai seorang barista dianggap sangat cocok bagi pecinta minuman kopi yang ingin bekerja sesuai keahlian. Selain dapat meracik berbagai minuman kopi, bekerja sebagai seorang barista juga menyenangkan karena dapat bertemu dan melayani pelanggan dengan berbagai latar belakang.
“Oleh karena itu setelah mengikuti pelatihan ini, pekerja pabrik rokok diharapkan akan mampu meningkatkan kompetensi dan keterampilannya, serta mampu bersaing apabila akan merintis menjadi wirausaha bidang barista untuk meningkatkan pendapatan,” tuturnya.
Sementara itu, ketua kelas sekaligus karyawan rokok Anton Wasito, mengaku senang dengan adanya pelatihan barista. Apalagi melihat kondisi dan situasi saat ini, di mana hampir semua perusahaan mengalami kemerosotan. Anton berharap, pelatihan seperti ini tidak hanya dilakukan sekali saja, tapi bisa dilaksanakan secara berkelanjutan sehingga bisa dapat memberikan nilai tambah buat para peserta.
“Kami berharap kegiatan pelatihan seperti ini bisa berkelanjutan. Sehingga nantinya karyawan bisa membuat usaha sampingan,” ucapnya.
Untuk peserta memang dikhususkan bagi karyawan yang memiliki KTP Kota Malang dan juga masih bekerja di pabrik rokok. (Djoko Winahyu/Malangpariwara.com)