Malang, (malangkota.go.id) – Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji mengajak seluruh aparatur sipil negara (ASN) agar terus meningkatkan etos kerjanya dan merubah perilaku yang kurang terpuji, seperti perbuatan yang mengarah atau memicu ke tindak pidana korupsi. Hal itu disampaikannya pada peringatan Hari Antikorupsi Sedunia 2021 yang digelar di Ngalam Command Center (NCC) Balai Kota Malang, Selasa (14/12/2021).
Wali Kota Sutiaji meminta agar para ASN menjadi contoh yang baik bagi masyarakat. Menurutnya, saat membahas perilaku korupsi maka semua itu kembali ke karakter dan kebiasaan seseorang, apakah perilaku untuk sering dilakukan, yang pada akhirnya menjadi suatu hal yang biasa. Hal-hal seperti ini, kata Sutiaji, yang harus dihindari dan tidak terjadi. Karena akan merugikan banyak pihak serta akan menjadi penyakit hati dalam waktu lama akan membentuk karakter koruptor.
“Maka kebiasaan-kebiasaan seperti ini harus dihilangkan dan apa yang kita lakukan nantinya akan dimintai pertanggungjawaban. Jangan merasa sebagai manusia super dan memiliki semua yang ada di sekitarnya. Begitu juga dengan slogan atau pamflet antikorupsi yang selama ini banyak ditemui di instansi pemerintah maupun swasta, hendaknya jangan hanya dibaca atau dijadikan pajangan saja. Namun harus dilaksanakan dalam hidup bermasyarakat,” ajak orang nomor satu di Pemerintah Kota (Pemkot) Malang itu.
Untuk terus menekan tindakan pemicu korupsi ini, Sutiaji meminta agar peran Inspektorat lebih diintensifkan lagi, agar para ASN bekerja sesuai norma serta aturan yang ada. Apabila ada indikasi tindak korupsi hendaknya diberi peringatan. “Namun ketika sudah diperingatkan atau ditegur sebanyak tiga kali, namun tidak diindahkan maka harus segera ditindak tegas sesuai aturan hukum yang berlaku,” sambungnya.
Sutiaji mengaku tidak akan main-main dengan oknum pelaku tindak pidana korupsi ini. Penegakan hukum akan dikedepankan apabila ada oknum ASN melakukan pelanggaran. ”Percuma saja seseorang mempunyai ilmu pengetahuan tinggi tapi perilakunya tidak baik, apalagi mengarah ke tindak korupsi. Maka orang-orang seperti itu tidak akan ada gunanya mempunyai pengetahuan luas, baik buruknya perilaku kita tergantung dari kita sendiri,” tegasnya.
Dalam peringatan Hari Antikorupsi Sedunia ini, penekanannya bukan literasinya tapi bagaimana perubahan sikap dari asalnya merasa jika dunia ini milik pribadi, bergeser menjadi milik bersama.
“Kita hanya dapat pantulan dari sifat kepemilikan yang dimiliki oleh Tuhan Yang Maha Esa dan suatu saat kita tidak bisa berbuat apa-apa. Oleh sebab itu, mari kita melakukan perubahan sejak hari ini ke arah yang lebih baik dan tidak merugikan orang-orang di sekitar kita,” pungkasnya. (say/ram)