Malang, (malangkota.go.id) – Kawasan Kayutangan merupakan pusat bisnis dan keramaian di Kota Malang pada zamannya. Di sana ada deretan bangunan tua yang masih kokoh walau sudah berdiri sejak zaman kolonial.
Ada satu bangunan tua yang terletak dekat eks bangunan gedung Bioskop Merdeka. Toko Riang namanya. Bangunan ini sudah ada sekitar 80 tahun lamanya. Sebuah toko lawas yang menjual palen, pakaian, hingga aneka macam masakan ini tetap bertahan di tengah semakin majunya Kota Malang.
Masuk ke Toko Riang seakan membuka kenangan masa kecil. Perabot, ornamen, desain interior, dan suasananya akan membawa Anda ke era zaman dahulu.
“Saya diambil di sini sudah dari kecil. Dulu di sini ada sembilan bersaudara, tapi sudah meninggal semua. Saya yang nerusin. Bukan pengelola ya. Prinsipnya saya itu jaga rumah ini. Dari hasil jualan pohong (singkong) ini ya buat bayar air, listrik, PBB, betulin yang rusak-rusak. Kan sayang rumah peninggalan ini. Rumah ini ada sejak zaman gerilya. Pokoknya depan sini itu masih ada rel kereta,” cerita Endah Sumarni, yang kini meneruskan usaha keluarga ini, Jumat (25/2/2022).
Toko Riang ini menjual aneka chinese food, juga lalapan. Namun, kalau ke sini Anda wajib mencoba adalah singkong goreng dan jemblem yang memang menjadi menu andalan di sini. Memang sederhana, namun rasanya tidak bisa diragukan. Singkong goreng yang panas dicocol dengan sambal khas Toko Riang sungguh lezat sembari menikmati suasana tempo dulu dan melihat hiruk pikuk kendaraan yang melintas di kawasan Kayutangan.
“Resepnya dari dulu saya diajari alm. Harwanto (salah satu anak pemilik Toko Riang). Sampai sekarang ya saya sendirian yang masak dengan resep turun temurun itu,” katanya.
Singkong goreng khas Toko Riang dijual Rp20.000,00 per kilogramnya, sedangkan jemblem dijual seharga Rp2.000,00 per biji. Jika Anda tertarik mencicipi olahan singkong ataupun masakan lain yang disajikan di toko ini, sambil memutar waktu ke masa lalu silakan datang ke Toko Riang di Jalan Jendral Basuki Rahmat. Toko ini buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB.
Sementara itu, Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji mengatakan, bahwa Kota Malang adalah surga kuliner. Karena berbagai jenis kuliner ada di Kota Malang, baik kuliner modern maupun tradisional. Oleh karena itu, banyak wisatawan yang khusus wisata kuliner di Kota Malang ini.
“Kuliner merupakan salah satu potensi wisata di Kota Malang. Tak hanya masyarakat lokal, nyatanya banyak wisatawan dari luar daerah yang gemar berwisata kuliner di Kota Malang. Bahkan banyak sekali Youtuber yang membuat konten kulinernya di Kota Malang,” ujar Sutiaji.
Menurut orang nomor satu di Pemerintah Kota (Pemkot) Malang itu, wisatawan tidak salah memilih Kota Malang sebagai tujuan wisata. Menurutnya, orang berwisata atau liburan yang paling dicari adalah tempat yang nyaman dan kuliner yang enak. Dua hal itu ada di Kota Malang, tempat penginapan tersedia di berbagai sudut kota. Baik penginapan yang berbintang maupun penginapan yang ramah kantong backpacker.
“Kita memiliki kekuatan di kuliner. Orang kalau wisata ke Malang Raya cari wisata alamnya ke Kabupaten Malang, cari yang wisata buatannya ke Kota Batu. Tapi kalau cari kuliner dan penginapannya sudah pasti ke Kota Malang,” pungkasnya. (ari/ram)