Malang, (malangkota.go.id) – Di tengah cuaca ekstrem, di mana hujan dengan intensitas tinggi masih akan terus mengguyur Kota Malang selama bulan Maret ini, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang mengimbau masyarakat agar terus meningkatkan kewaspadaan. Sehingga berbagai dampak bencana alam seperti banjir, tanah longsor dan pohon tumbang dapat diminimalisir karena Kota Malang merupakan daerah rawan bencana.
Terkait hal tersebut, pada Rabu (16/3/2022) Kepala BPBD Kota Malang Drs. Alie Mulyanto, menyebut jika ada lima penyebab terjadinya banjir, yaitu tata guna lahan, fungsi saluran air atau drainase dan sungai yang kurang optimal, kebiasaan warga masyarakat membuang sampah di aliran sungai serta dipicu hujan lebat.
Sedangkan potensi bencana alam di Kota Malang, menurutnya, meliputi longsor, banjir, cuaca ekstrem, dan gempa bumi. Ditambahkan Alie, jika cuaca ekstrem, terutama hujan dengan intensitas tinggi diperkirakan masih akan terjadi hingga bulan Mei, sehingga masyarakat diimbau terus waspada.
“Kami bersama relawan dan personil dari kelurahan tangguh bencana akan terus mendampingi dan mengedukasi masyarakat agar berbagai bencana alam dapat diminimalisir atau bahkan dicegah,” urainya.
Tak kalah pentingnya, kata pria berkacamata itu, penataan bangunan yang tidak pada tempatnya, nantinya akan ditertibkan lagi. Seperti bangunan yang berada di sempadan sungai maupun bangunan yang tidak mengantongi izin. “Bersama DPUPRPKP dan DPMPTSP, nantinya akan kami akan lakukan pengecekan, terutama di daerah yang rawan terjadi bencana banjir dan tanah longsor,” sambung Alie.
Lebih jauh dia menyampaikan, sebagai salah satu upaya kesiapsiagaan, maka yang menjadi perhatian penting dan segera dilakukan perbaikan yaitu kawasannya dan sumberdaya manusianya. “Rencana tata ruang wilayah dan pengetahuan atau literasi masyarakat dalam hal ini harus mendapat perhatian khusus,” pungkas Alie. (say/ram)