Malang, (malangkota.go.id) – Jika Anda sedang berjalan-jalan di sekitar kawasan Alun-Alun Merdeka Malang, tidak ada salahnya jika mampir ke pojokan pertokoan ria yang berada di Jalan Merdeka Timur atau tepat di seberang alun-alun.
Di sana Anda akan menemukan sebuah warung sederhana selalu ramai pengunjung yang sedang mengantre untuk menikmati kuliner tahu telur yang melegenda. Tahu telur Cak Srupin namanya, yang sudah berdiri sejak tahun 1988 di lokasi yang sama.
Warung ini sendiri kini dikelola oleh kelima putra Cak Srupin secara bersama-sama. Menurut Budi, putra kedua Cak Srupin, mereka berusaha untuk mempertahankan kualitas makanan mereka seperti saat ayah mereka dulu berjualan. “Bagaimanapun juga, kualitas ini tetap dipertahankan karena ini merupakan perjuangan almarhum ayah kami,” ujarnya.
Dalam satu hari, Budi mengaku bisa menghabiskan sekitar 40 tampah tahu, yang digunakan untuk berbagai menu jualannya. Selain tahu telur, warung ini juga menyajikan menu lain seperti tahu bumbu. Anda bisa memilih nasi atau pun lontong sebagai pendamping. Lontong yang digunakan juga diproduksi langsung sehingga kualitasnya konsisten sejak dulu.
Bumbu kacang istimewa nantinya akan disiramkan di atas nasi atau pun lontong. Untuk level kepedasan bumbunya, Anda bisa meminta sesuai dengan selera, mulai dari tidak pedas hingga pedas sekali.
Yang menarik, para karyawan warung ini akan dengan sigap menghafal semua menu pesanan Anda tanpa mencatatnya. Tinggal duduk manis, pesanan Anda langsung akan disajikan sesuai dengan yang Anda minta sebelumnya.
Untuk seporsi nasi tahu telur dibanderol dengan harga Rp12.000,00. Sementara untuk tahu lontong dan tahu bumbu hanya Rp9.000,00. Selain berjualan di tempat, menu-menu dari warung Cak Srupin ini juga bisa dipesan khusus dalam porsi besar untuk acara-acara besar seperti keperluan pesta, syukuran, dan juga rapat.
Warung ini buka mulai pukul 10.00 WIB. Menurut Budi, biasanya dagangannya ini akan habis sekitar pukul 14.00 WIB. “Paling sekitar jam tiga sore kami tutup, selambat-lambatnya ya jam lima sore. Hanya di bulan puasa saja kami buka hingga malam hari,” terangnya.
Budi juga menambahkan warungnya buka hampir setiap hari. “Kalau tidak ada keperluan mendesak insyaallah kami buka setiap hari. Hari Minggu dan hari libur juga kami buka,” pungkasnya.
Jika masuk di hari libur, warung ini akan menjadi lebih ramai dengan para pelanggan dari luar kota yang sengaja mampir atau pun oleh para wisatawan yang sedang bermain ke Alun-Alun Merdeka Malang. (ayu/ram)