Malang, (malangkota.go.id) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang melalui puskesmas yang tersebar di Kota Malang telah berupaya meminimalisir angka anemia dengan memberikan tablet tambah darah (TTD), seperti yang dilakukan oleh Puskesmas Pandanwangi. Pihak puskesmas menyalurkan TTD kepada 16 sekolah tingkat SMP/MTs dan SMA/SMK yang masuk dalam wilayah kerjanya, Jumat (26/8/2022).
Ada sekitar 2.200 orang siswi dari 16 sekolah tersebut yang nantinya akan menerima TTD. Puskesmas Pandanwangi membagikan 37.064 butir TTD untuk dapat dikonsumsi selama 3 bulan. Kepala Puskesmas Pandanwangi, dr. Sri Purwani menuturkan bahwa pemberian TTD pada remaja putri adalah untuk mencegah anemia.
“TTD penting dikonsumsi oleh wanita usia subur. Nah remaja putri ini kan sudah masuk dalam kategori usia subur. Jadi pemberian TTD ini dimaksudkan mencegah anemia zat besi. Yang nantinya jika mereka sudah menginjak masa kehamilan tidak mengalami anemia. Karena kalau anemi saat hamil nanti akan membahayakan janin dan juga ibu hamil itu sendiri. Maka penting sekali konsumsi TTD setiap minggu,” terangnya.
Sementara itu, Kepala SMP Negeri 14 Malang, Umi Kulsum sangat antusias menerima TTD untuk para siswinya. “Alhamdulillah Dinkes memberi suplemen, karena siswi kita sangatvmembutuhkan suplemen ini. Anak-anak usia ini kan mungkin ada yang baru menstruasi, memang kadang anemia atau gimana. Harapannya dengan konsumsi suplemen ini, mereka bisa lebih fit, tidak lemas walau sedang datang bulan sehingga bisa mengikuti pembelajaran dengan baik,” tuturnya.
Untuk diketahui, anemia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang dapat dialami oleh semua kelompok umur mulai dari balita, remaja, ibu hamil sampai usia lanjut. Dilansir dari promkes.kemkes.go.id, menstruasi yang dialami remaja putri seringkali berpotensi menyebabkan anemia, yaitu kondisi di mana sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin di dalamnya lebih rendah dari biasanya. Sehingga membuat tubuh lebih mudah lemas dan mudah untuk pingsan. Anemia juga menyebabkan remaja putri mengalami berbagai kondisi seperti penurunan imunitas, penurunan konsentrasi belajar, penurunan prestasi di sekolah, serta enurunan kebugaran dan produktivitas.
Melihat kondisi demikian, maka upaya pemberian TTD menjadi penting untuk diberikan untuk remaja putri dalam proses pertumbuhannya. Selain untuk meminimalisir potensi anemia yang berakibat terhadap kesehatan dan prestasi di sekolah saat ini, pemberian tablet tambah darah juga untuk mempersiapkan kesehatan remaja putri pada saat sebelum menjadi seorang ibu. Pemberian TTD pada remaja putri ini untuk mencegah ibu nantinya melahirkan bayi dengan tubuh pendek (stunting) atau berat badan lahir rendah (BBLR).
Dengan konsumsi TTD secara rutin, diharapkan mampu mengurangi potensi anemia dan lahirnya bayi dalam keadaan stunting dari para ibu di Indonesia, sehingga terciptanya generasi muda dan generasi penerus yang sehat serta mampu berdaya saing dapat terbentuk dengan maksimal. (ari/ram)