Malang, (malangkota.go.id) – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr. Husnul Muarif menyampaikan bahwa berdasarkan informasi dari RSSA saat ini ada sembilan anak yang terdiagnosai gagal ginjal akut. Namun demikian, dari angka tersebut tidak semua dari Kota Malang mengingat RSSA merupakan rumah sakit rujukan milik Provinsi Jawa Timur.
“Di RSSA dari Agustus hingga Oktober ini ditemukan kasus. Ada tiga dari Malang, empat dari Blitar, satu dari Pasuruan, dan satu dari Sidoarjo. Berdasarkan usia lima anak di bawah enam tahun dan empat anak di atas enam tahun,” urai Husnul, Kamis (20/10/2022).
Upaya deteksi oleh Dinkes Kota Malang dilakukan dengan mengacu pada Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes yang disampaikan ke semua fasyenkes di Kota Malang. Dalam surat edaran tersebut dijelaskan protokol yang harus dulakukan dalam penanganan penyakit ini.
“Setelah surat edaran diedarkan, insyaallah teman-teman akan mengedarkan surat tersebut ke seluruh fasyenkes. Baru tindak lanjutnya akan kita evaluasi dua tiga hari kemudian,” ujar Husnul.
Husnul menegaskan bahwa seluruh fasyenkes di Kota Malang harus siap terhadap adanya penyakit yang banyak menyerang anak-anak ini. “Makanya surat edaran ini harus di bawah dulu, kalau di bawah sudah tersosialisasi kemudian bagaimana memberikan edukasi pada masyarakat. Kalau ada gejala sesuai yang di surat edaran. Maka ini rujukannya sudah jelas di RSSA,” terangnya.
Sebagai upaya antisipasi penyakit gagal ginjal akut pada anak ini, Dinkes mengimbau kepada masyarakat untuk waspada namun tidak panik. Masyarakat dirahapkan mampu membiasakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan sementara menghentikan konsumsi obat dalam sediaan sirup. Selain itu, masyarakat diminta lebih peka terhadap kondisi anak dan segera jika terjadi gejala segera membawa ke fasyenkes. (ari/ram)
