Malang, (malangkota.go.id) – Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji hadiri Webinar Pendidikan di Kota Malang Tanpa Bullying di SMKN 4 Malang, Senin (28/11/2022). Hal ini sebagai langkah mencegah terjadinya bullying atau perundungan pada anak.
Sosialiasi ini diadakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang. Acara ini digelar secara online dan offline dan diikuti 550 peserta.
Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan, perundungan harus diperangi dan tidak boleh sampai terjadi di Kota Malang. Hal itu seuai dengan visi ketiga Kota Malang, yakni mewujudkan Kota Malang yang rukun dan toleran berasaskan keberagaman dan keberpihakan masyarakat yang rentan gender.
“Penurunan perundungan di Kota Malang sudah diamanahkan dalam RPJMD Kota Malang. Sudah menjadi salah satu komitmen untuk melindungi kaum rentan melindungi masyarakat,” jelas Sutiaji.
Bukan hanya komitmen, namun Kota Malang juga terus berusaha mewujudkan sebagai kota yang ramah anak. Terlebih perilaku yang tidak baik itu rawan ditiru, maka harus ada kewaspadaan oleh semuanya termasuk para guru.
Wali Kota Sutiaji juga meminta untuk melakukan kewaspadaan, tidak ada diskriminasi termasuk di sekolah. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kasus perundungan, meskipun saat ini di Kota Malang terjadinya perundungan terus menurun.
“Tidak ada target, tetapi kalau bisa di Kota Malang bisa nol persen kasus perundungan,” tegas Sutiaji.
Sementara itu, Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana, mengatakan Disdikbud terus mengupayakan agar tidak terjadi kasus perundungan di Kota Malang. Di sekolah-sekolah mulai tingkat SD, SMP, SMA/SMK saat ini sudah dibentuk satuan tugas (Satgas) Anti Bullying.
“Satgas Anti Bullying berasal dari siswa dan didampingi guru. Fungsinya untuk mengedukasi agar jangan sampai terjadi perundungan,” kata Suwarjana.
Satgas tidak hanya semata-mata untuk mengawasi anak-anak, tetapi juga mengontrol sikap dan perilaku dalam keseharian. Upaya itu sudah dilakukan di beberapa sekolah dan terus digalakan ke sekolah-sekolah di Kota Malang.
“Kami juga akan terus mengawasi termasuk dengan orang tua siswa agar bersama-sama mengawasi pergaulan anak-anak. Jangan sampai hal-hal yang tidak diinginkan terjadi,” tegas Suwarjana. (cah/ram)