Malang, (malangkota.go.id) – Jemari Sri dengan lincah memintal kain perca, meliuk-liuk di antara jajaran batang-batang besi kecil, sebuah alat bantu sederhana yang membantunya merangkai pola untuk menjadikannya keset cantik. Disampingnya ada Aris dan Danang yang tak kalah tangkas melakukan hal yang sama.
Ketiganya adalah penyandang tunanetra binaan UPT Rehabilitas Sosial Malang yang turut memberi warna indah dalam gelaran Festival Mbois 7 di Malang Creative Center (MCC) Kota Malang yang digelar sejak Kamis (8/12/2022).
Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji yang sedang berkeliling meninjau berbagai gerai penuh kreasi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Kota Malang pun sangat tertarik dan turut mencermati kegiatan para penyandang disabilitas tersebut.
“Ini karya tanpa batas, karena jelas melampaui keterbatasan,” kesannya kagum.
Sutiaji yang senantiasa peduli pada isu pembangunan inklusif itu pun langsung mengutarakan keinginan memesan sejumlah keset cantik hasil pintalan Sri, Aris, dan Danang.
Keterlibatan aktif para penyandang disabilitas dalam Festival Mbois 7 menghantarkan pesan penting bahwa kehadiran MCC dapat dirasakan dan menjadi ruang inkubasi bagi siapa saja yang memiliki semangat memintal asa untuk berkarya.
“(MCC) ini rumah kreatif bersama. Monggo warga Malang hadir dan kunjungi Dekranas Fest dan Festival Mbois. Meskipun masih saya nilai awal aktivasi, tapi ada banyak karya baik dan kebaikan yang bisa kita temukan disini termasuk dari saudara kita yang difabel,” ajak Sutiaji.
Sementara itu, Iwit Hariyanti pendamping dari UPT Rehabsos mengaku senang atas kolaborasi yang dijalin dengan Pemkot Malang dalam mendukung para kelompok berkebutuhan khusus tersebut.
“Harapan saya, anak-anak netra ini jangan disepelekan. Karena mereka juga (terbukti) bisa berkarya asal kita dukung dalam mengembangkan bakatnya,” harap Iwit. (ndu/ram)