Berita Pelayanan Publik

Gandeng PJT I, Perumda Tugu Tirta Lakukan Percepatan WTP

Kedungkandang (malangkota.go.id) – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tugu Tirta bekerja sama dengan Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I menunjukkan keseriusannya untuk mewujudkan program Water Treatment Plant (WTP) atau Instalasi Pengolahan Air (IPA) di tahun 2023.

Direktur Utama Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang M. Nor Muhlas

Pascapenandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang penyelenggaraan sistem penyediaan air minum di Hotel Grand Mercure Malang Mirama pada 6 Januari 2023 lalu, saat ini berbagai langkah percepatan tengah dikebut, mulai desain rancang bangun, jadwal lelang, penyiapan lahan hingga tahapan sosialisasi.

Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji telah menegaskan bahwa PKS ini sebagai wujud pemerintah hadir untuk rakyat. Bukan untuk semata kepentingan Pemkot Malang, Perumda Tugu Tirta atau kepentingan Perum Jasa Tirta. Kebutuhan air minum mutlak kebutuhan dasar dan kepentingan bersama yang harus dioptimalkan dengan langkah-langkah percepatan.

Dengan timeline pengerjaan mulai Mei hingga November 2023, paling tidak layanan WTP sudah bisa berjalan sebelum tutup tahun. Pada tahap awal, program WTP akan memanfaatkan air permukaan dari Sungai Bango dengan kapasitas 200 liter/detik (lps). Lokasinya berada di wilayah Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing Kota Malang.

Beberapa hal tersebut disampaikan Direktur Utama Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang M. Nor Muhlas, S.Pd, M.Si saat ditemui, Selasa (14/02/2023). Disampaikannya, Sungai Bango dipilih karena kualitas air bakunya dianggap lebih baik, karena alirannya limpahan dari Sumber Wendit. “Meski begitu, tidak menutup kemungkinan ke depan bukan hanya memanfaatkan Sungai Bango, karena bisa juga Sungai Metro,” sambungnya.

Proses penjernihannya pun menggunakan metode filtrasi dan dilakukan sesuai standar aturan SK Permenkes No. 492 Tahun 2010 tentang Kualitas Standar Air Minum. “Ini sebagai jaminan bagi seluruh pelanggan bahwa air yang didistribusikan hingga ke kran rumah tetap aman dikonsumsi sekalipun diambil dari air permukaan. Masuknya 200 lps ke sistem layanan Perumda Tugu Tirta, ditargetkan membuat layanan ke pelanggan bisa lebih stabil di tahun 2023,” imbuhnya lagi .

Program ini, kata dia bersifat investasi Build Operate Transfer (BOT) selama 20 tahun. Dalam jangka waktu lima tahun, kapasitas 200 lps diharapkan bisa meningkat sampai 500 lps. Dengan demikian, kemandirian air minum segera tercapai di Kota Malang.

Lebih jauh Mukhlas mengungkapkan, rinciannya setelah 200 lps di tahap awal, berikutnya bisa dilanjutkan pembangunan reservoir di tahun 2025 dengan kapasitas 100 lps. Pada tahap tiga akan ditambah lagi kapasitas sebesar 200 lps.

“Mengenai sistem sewa lahan saat ini sedang dimatangkan antara Pemkot Malang, Perumda Tugu Tirta dan PJT I. Lahan yang dijajaki saat ini adalah tanah milik Pemkot Malang dengan luasan hampir delapan hektar, tapi untuk pembangunan fasilitas WTP kemungkinan hanya memanfaatkan 20 persen dari luasan lahan”, bebernya.

Meski sudah memanfaatkan WTP, terang Mukhlas, Perumda Tugu Tirta memastikan akan tetap memaksimalkan layanan yang sudah ada dari sumber-sumber mata air dan reservoir yang tersebar sehingga ketersediaan suplai aman dan layanan optimal.

Apalagi program Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) 1, 2 dan 3 terus berjalan. Program SPAM 1 diantaranya memanfaatkan suplai dari sumur bor di Tasikmadu, Joyoagung, Tidar, Betek dan Tlogomas. SPAM 2 berpusat di Sawojajar, sedangkan SPAM 3 memanfaatkan suplai sumur bor di wilayah Merjosari, Mulyorejo, Pisangcandi dan Kebonsari.

Dengan jumlah pelanggan Perumda Tugu Tirta yang saat ini mencapai 175.000 sambungan rumah (SR), menurut Mukhlas maka kapasitas idle harus mencukupi. Berjalannya WTP dan SPAM 1, 2 dan 3 merupakan strategi back up, tanpa harus lepas dari air sumber yang selama ini dikelola Perumda Tugu Tirta.

“Harapannya, jika layanan sudah stabil, maka Perumda Tugu Tirta bisa menyediakan layanan untuk lebih banyak SR atau pelanggan dan mendorong Pemkot Malang untuk mengeluarkan regulasi baru terkait layanan air minum di Kota Malang,” pungkas Mukhlas. (say/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content