Klojen (malangkota.go.id) – Festival heritage bertajuk Surya Festival Malangan yang digelar Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Malang di depan Balai Kota Malang, Sabtu (25/2/2023) berlangsung meriah dan penuh makna. Berbagai pertujukan disuguhkan, seperti tari tradisional, festival hijab, pameran 200 pelaku UMKM dan seni beladiri. Festival Heritage ink digelar untuk menyambut Musyawarah Daerah (Musyda) XXI Muhammadiyah dan Aisiyah yang akan berlangsung pada 5 Maret 2023 mendatang.
Ketua panitia acara, Imam Abda’i mengatakan, sesuai tema yang diusung yaitu Membumikan Islam Berkemaujuan dan Memajukan Kota Malang, maka acara ini merupakan khidmat Muhammadiyah untuk umat. Festival ini, kata Imam, bukan hanya sebagai sarana dakwah Muhammadiyah akan tetapi juga sebagai wujud kepedulian kepada pariwisata di Kota Malang.
Menurutnya, selain Wisata Heritage Kayutangan di Jalan Basuki Rahmat, Kota Malang juga kaya dengan aneka kuliner, seni budaya dan tradisi. Oleh karena itulah acara ini melibatkan pelaku UMKM, para seniman dan kesenian tradisional. Ditegaskan Imam, berbagai elemen masyarakat juga dilibatkan seperti tokoh Nahdlatul Ulama, komumitas, kaum milenial dan jajaran Forkopimda. Inilah yang disebut dakwah yang berkemajuan dengan Islam yang rahmatan lil alamin.
“Maka poin yang kami ambil adalah ingin memajukan Kota Malang. Maka khidmatnya Muhammadiyah dengan cara mengadakan agenda besar namanya Festival Heritage ini. Maka itu selain amanah itu tujuan yang terpenting bagi Muhammadiyah adalah dakwah komunitas, dakwah milenial, dakwah lewat komunitas inilah yang dikatakan Islam berkemajuan merangkul semua komunitas dengan harapan Islam yang ada di negeri ini adalah bagian dari sesuatu yang harus kita berikan penguatan di daerah-daerah yaitu adanya Muhammadiyah berkhidmat untuk umat”, urainya.
Penyelenggaraan festival ini pun mendapat apresiasi dari Wakil Wali Kota Malang Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko. Menurutnya, acara seperti ini harus terus dikuatkan dimana berbagai elemen masyarakat bisa bersatu padu. Dengan demikian, menurutnya dakwah yang dijalankan lebih efektif dan yang tak kalah penting turut memajukan wisata khususnya wisata kuliner. “Sehingga ekonomi umat pun akan semakin kuat ke depan,” ujarnya.
“Acara ini saya kira bagus untuk dijadikan satu role model. secara ekonomi tentu ini akan menggerakkan potensi ekonomi. Pelaku UMKM juga akan lebih dikenal, syukur-syukur kalau sudah mampu meningkatkan penjualan atau pemasarannya. Jadi ini sangat positif, baru masuk ke kegiatan yang sebenarnya yaitu musyawarah daerah,” pungkas pria yang akrab disapa Bung Edi itu. (say/yon)