Klojen (malangkota.go.id) – Tingkat literasi masyarakat Indonesia terhadap Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) masih rendah. Hal ini terlihat masih maraknya kasus korban penipuan robot trading, dan trading ilegal serta ketidakpahaman masyarakat terhadap manajemen risiko. Padahal potensi industri PBK sangat menjanjikan di Indonesia.
Berdasarkan data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), total nilai transaksi PBK di tahun 2022 secara notional value mengalami kenaikan di bursa berjangka. Bappebti melakukan pengawasan terhadap transaksi senilai Rp53.249,7 triliun dengan rata-rata transaksi setiap bulannya sebesar Rp4.437,5 triliun.
Total nilai transaksi pada tahun 2022 meningkat sebesar 116,7 persen dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp24.569,3 triliun (YoY) dan volume transaksi sebesar 14,4 juta lot. Jumlah nasabah PBK yang aktif bertransaksi pada 2022 sebanyak 82.246 orang.
Namun demikian, sepanjang tahun 2022, Bappebti juga mencatat pengaduan masyarakat yang tidak sedikit. Sebagian besar pengaduan tersebut disebabkan adanya investasi ilegal seperti robot trading dan masih terdapat pelaku usaha yang tidak taat terhadap peraturan.
Demikian yang disampaikan Pimpinan Cabang BPF Malang, Andri usai membuka seminar bertajuk Perdagangan Berjangka Komoditi ‘Perkuat Ekosistem dan Keamanan Transaksi Dalam Perdagangan Berjangka Komoditi di Hotel Savana, Senin (3/4/2023). Dalam kegiatan ini, lanjutnya, selain membagikan pengetahuan terhadap PBK, juga menekankan pentingnya keamanan bertransaksi.
Momen ini juga sebagai wujud partisipasi BPF Malang dalam Bulan Literasi PBK yang digagas oleh Bappebti dan Aspebtindo. “Langkah yang kami lakukan selama ini adalah mewajibkan bahwa setiap nasabah diedukasi oleh Wakil Pialang Berjangka profesional dan berpengalaman serta menekankan adanya risiko transaksi. Untuk memperluas pengetahuan Perdagangan Berjangka Komoditi, kami juga sejak lama menggandeng beberapa kampus untuk meningkatkan literasi di kalangan muda,” bebernya.
Terpisah, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi yang hadir mewakili Wali Kota Malang mengatakan, Kota Malang memiliki rata-rata pertumbuhan ekonomi yang positif yang didorong oleh para pelaku usaha baru hampir di berbagai sektor riil. “Peluang ini menjadi momentum bagi para pelaku perusahaan investasi termasuk di Perdagangan Berjangka Komoditi untuk berekspansi di Kota Malang,” jelasnya.
Namun demikian, menurutnya penting untuk diperhatikan bahwa sebelum diajak untuk bergabung masuk ke dalam transaksi, masyarakat diberikan pemahaman yang benar dan dalam terhadap seluk beluk Perdagangan Berjangka Komoditi termasuk mengenal risiko investasi dan mengenali ciri-ciri pialang berjangka ilegal dan robot trading.
“Harapan kami tentunya ingin Kota Malang bisa melahirkan banyak investor baru di pasar keuangan yang benar-benar ‘melek’ investasi. Dengan demikian, maka secara otomatis ekonomi masyarakat akan turut terdongkrak nantinya. Yang terpenting sekarang adalah peningkatan dan penguatan literasinya tandas,” pungkas Eko. (say/yon)