Berita inflasi

Pemkot Malang Rumuskan 11 Langkah Strategis Pengendalian Inflasi

Blimbing (malangkota.go.id) – Dikutip dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, pada September 2023 inflasi bulanan (month to month) Kota Malang sebesar 0,19 persen dan inflasi year on year (yoy) sebesar 2,27 persen. Sedangkan perhitungan terkendalinya inflasi ada di angka tiga persen plus minus satu persen sehingga tingkat inflasi Kota Malang itu masih terkendali.

Pj Wali kota Malang, Dr Ir Wahyu Hidayat MM paparkan strategi pengendalian inflasi

Meski demikian, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang tetap akan menjaga dan mengendalikan tingkat inflasi ini agar tidak memicu keresahan di masyarakat. Berbagai pihak pun akan dilibatkan, seperti Perum Bulog, Perumda Tugu Aneka Usaha (Tunas), Bank Indonesia Malang dan Pertamina.

Demikian yang disampaikan Pj Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM saat memberikan arahan dalam kegiatan High Level Meeting TPID Kota Malang di Hotel Atria Kota Malang, Rabu (11/10/2023). Adapun potensi tekanan inflasi dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti pengaruh El Nino yang memicu kekeringan panjang yang puncaknya pada bulan September.

“Selain itu, adanya penyesuaian harga BBM, kenaikan cukai rokok, beberapa komoditas masih mengalami kenaikan harga, seperti halnya beras yang terus merangkak naik hingga hari ini, serta larangan ekspor negara produsen,” imbuhnya.

Ditambahkan Wahyu, ada 11 strategi yang diterapkan untuk pengendalian inflasi ini, yaitu operasi pasar dan pasar murah, penguatan belanja UMK ASN, penundaan kenaikan tarif angkot dan PDAM, pengetatan kawasan tanpa rokok, dan subsidi BBM angkutan umum, kerja sama antardaerah, perluasan gerakan urban farming, diversifikasi bahan makanan pokok dan beras, penguatan permodalan BUMD, penguatan sinergi antarlembaga untuk percepatan realisasi belanja barang/jasa, serta peningkatan dan percepatan infrastruktur padat karya.

Dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur, inflasi tertinggi terjadi di Sumenep sebesar 0,72 persen dan Banyuwangi menjadi yang terendah, yakni 0,05 persen. “Kami akan terus mengendalikan tingkat inflasi ini. Inflasi terlalu rendah juga tidak baik, karena akan memicu deflasi,” jelas Wahyu.

Pj Wali Kota Malang pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada semua pihak karena sejauh ini pengendalian inflasi di Kota Malang sangat baik. Hal ini berbanding lurus dengan pertumbuhan ekonomi yang saat ini ada di angka 6,32 persen. “Angka ini menjadi capaian level tertinggi selama 12 tahun terakhir dan berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional,” terangnya.

Selain itu Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Malang tahun 2021 sebesar 82,04 persen dan tahun 2022 sebesar 82,71 persen menjadi yang tertinggi kedua di Jawa Timur. Angka kemiskinan juga turun dari 4,62 persen di tahun 2021 menjadi 4,37 persen di tahun 2022 dan terendah di Jawa Timur. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di tahun 2021 sebesar 9,65 persen menjadi 7,66 persen di tahun 2022. (say/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content