Blimbing (malangkota.go.id) – Sebagai upaya untuk pengendalian dan pencegahan HIV/AIDS dan IMS (Infeksi Menular Seksual) di Kota Malang, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang menggelar Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) yang melibatkan perangkat daerah (PD) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, fasilitas pelayanan kesehatan, dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) penggiat HIV di Hotel Savana, Kamis (16/11/2023).
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Malang Meifta Eti Winindar, SST, MM mengungkapkan butuh peran dan dukungan semua pihak untuk menanggulangi HIV/AIDS ini. Disampaikannya output dari rakortek kali ini ada tiga. “Pertama output dengan sasaran perangkat daerah adalah terkait dukungan perangkat daerah dalam upaya kita mengeliminasi HIV tahun 2030. Karena dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI sudah mengamanahkan untuk eliminasi Demam Berdarah (DB), HIV, Hepatitis B dan juga Malaria di tahun 2030” jelas Meifta.
Kota Malang, ditegaskan Meifta mendukung hal tersebut. Jadi menjelang Hari AIDS se-Dunia yang diperingati setiap tanggal 1 Desember, pihaknya mencoba untuk bisa memberikan sebuah kerangka pikir yang terdiri dari tiga aspek. “Pertama dari aspek perangkat daerah sendiri. Pandangan terkait dengan pencegahan HIV seperti apa? Apa yang sudah dilakukan? Dan apa rencana ke depan untuk menyongsong eliminasi HIV tahun 2030,” terang Meifta.
Kedua, dikatakan Meifta adalah kelas dari layanan pelayanan kesehatan yang terdiri dari rumah sakit, puskesmas, klinik yang sudah PDP (Perawatan, Dukungan, dan Pengobatan) yang sudah mendapatkan pelatihan untuk bisa melaksanakan tata kelola, pencatatan, pelaporan, maupun pengobatan dan screening untuk HIV.
“Jadi dari kelas layanan kesehatan ini output yang diharapkan adalah masukan terkait apa saja yang perlu diperbaiki, kemudian dukungan apa selama ini yang belum diberikan Dinas Kesehatan, dan lain sebagainya,” jelasnya lagi.
Sedangkan untuk kelas LSM yang terdiri dari komunitas dan lembaga-lembaga yang support terkait HIV, Meifta menyampaikan bahwa Dinkes mengakomodir semua pihak yang telah membantu, baik dari IWAMA, Paramitra, Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) Netral, Sadar Hati, IGAMA, SSR Fatayat NU, dan lainnya.
“Kita akan minta masukan-masukan dari mereka. Apa bentuk dukungan yang sudah mereka lakukan selama ini untuk program pencegahan HIV/AIDS, yang tentunya sudah banyak. Tapi perlu mereka memberikan masukan kepada kami di tatanan perangkat daerah dan juga layanan kesehatan agar program untuk pelayanan dari HIV/AIDS ke depan bisa lebih baik lagi,” tuturnya.
Dalam rakortek ini juga dilaksanakan sesi diskusi bersama untuk diperoleh masukan-masukan yang akan menjadi program prioritas penanggulangan HIV/AIDs di tahun 2024 mendatang. (cah/yon)