Berita Pembangunan dan Lingkungan Hidup

Penggunaan Getek Saat Jembatan Lembayung Direnovasi Tidak Dianjurkan

Kedungkandang (malangkota.go.id) – Jembatan yang menghubungkan wilayah Mergosono dan Bumiayu Kecamatan Kedungkandang mulai direnovasi sejak akhir bulan September 2023 lalu. Ditutupnya jembatan ini membuat warga berinisiatif untuk membuat rakit atau getek untuk memudahkan mobilisasi. Namun penggunaan getek ini dinilai terlalu berisiko bagi keselamatan warga.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, Prayitno menyampaikan penggunaan getek memiliki risiko kecelakaan sungai. Pemerintah Kota (Pemkot) Malang tidak menganjurkan penggunaan sarana ini karena tingkat keamanannya yang rendah.

“Kami dari kebencanaan mengupayakan bagaimana agar seminimal mungkin risiko terjadi. Air yang landai seperti ini kita tidak tahu di bawah ada palung atau pusaran airnya, sungai ini tidak bisa ditebak,” tuturnya.

Banyaknya masyarakat yang memanfaatkan getek untuk mempermudah aktivitas mendorong BPBD untuk meminjamkan life jacket untuk para penyeberang. Prayitno menyebut penggunaan life jacket menjadi salah satu upaya mitigasi risiko.

“Kami mitigasi, kuatir jika terguling. Jadi kami pinjami life jacket. Kami mitigasi, merencanakan upaya meminimalisir risiko. Bukan untuk melegalkan dan membenarkan (penggunaan getek), karena pemerintah kan sudah punya solusi seperti penyediaan kendaraan dan alternatif jalan lain yang bisa digunakan. Artinya, selagi masih ada pilihan lain masyarakat diimbau untuk memilih yang tidak lebih berisiko,” terang Prayitno.

Prayitno juga telah mengingatkan pengelola getek untuk melakukan antisipasi dan menghentikan aktivitas jika turun hujan. Imbauan ini pun telah disanggupi oleh pihak pengelola demi keamanan dan keselamatan warga.

Prayitno juga menjelaskan bahwa sungai yang memisahkan kawasan Mergosono dan Bumiayu ini sudah masuk dalam Kajian Risiko Bencana (KRB). “Metro dan Brantas sudah masuk dalam kajian kami untuk diwaspadai. Kami juga sudah berjejaring dengan Pemkot Batu, sehingga jika curah hujan tinggi di Batu, kami bisa segera mendapat info, jadi kami bisa mengantisipasi di sini. Termasuk kelurahan tangguh harus siap dan aktif,” tegasnya. (ari/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content