Berita

Pj. Wali Kota Malang Apresiasi Progres Penurunan Stunting

Klojen (malangkota.go.id) – Penjabat (Pj.) Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM menyerahkan penghargaan kepada kecamatan, kelurahan, dan puskesmas yang dinilai telah berhasil dalam upaya penurunan stunting di wilayahnya masing-masing usai pelaksanaan Upacara Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-116 di halaman depan Balai Kota Malang, Senin (20/5/2024).

Penjabat (Pj.) Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM menyerahkan penghargaan kepada puskesmas yang dinilai telah berhasil dalam upaya penurunan stunting

Berdasarkan hasil Survey Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, angka prevalensi stunting di Kota Malang turun dari hasil Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 sebesar 18% menjadi 17,3%. Tentunya capaian ini tak lepas dari gerak kolaborasi semua pihak, termasuk di tingkat kecamatan, kelurahan, dan puskesmas.

Dari lima kecamatan, 57 kelurahan, dan 16 puskesmas di Kota Malang diambil masing-masing tiga peringkat terbaik. Untuk level kecamatan, Klojen dinilai terbaik, diikuti Sukun dan Lowokwaru. Sementara di tingkat kelurahan adalah Rampal Celaket, Kebonsari dan Klojen. Sedangkan untuk tingkat puskesmas, Puskesmas Rampal Celaket menjadi yang terbaik dalam penurunan angka stunting.

Wahyu menyebut bahwa penanganan stunting ini menjadi tanggung jawab bersama. Karena itu diharapkannya penghargaan ini mampu memotivasi semua pihak untuk berselaras dalam penurunan angka stunting di Kota Malang yang telah menjadi salah satu program strategis nasional.

“Tidak hanya dari perangkat daerah (PD) saja yang bertanggung jawab, tapi juga mereka yang menjadi ujung tombak, yang berhadapan langsung dengan masyarakat yakni di kecamatan, kelurahan, dan puskesmas. Mereka punya inovasi yang dikembangkan dan dilakukan,” tuturnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang dr. Husnul Muarif menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan monitoring dan verifikasi lapangan untuk memastikan hasil penanganan stunting di wilayah kecamatan, kelurahan, dan puskesmas.

“Ini adalah penghargaan untuk kecamatan, kelurahan, dan puskesmas yang sudah menyelenggarakan penanganan stunting dengan baik. Kita hitung rata-rata pada Januari hingga Desember 2023. Dari rata-rata ini kita peringkatkan. Kami di Dinkes pun melakukan monitoring dan sudah dilakukan verifikasi lapangan,” terangnya.

Husnul mengatakan pemberian penghargaan ini dilihat dari progres penurunan angka stunting di masing-masing wilayah dan puskesmas. “Kita lihat dari progresivitas turunnya angka stunting. Itu yang kita apresiasi. Sehingga diharapkan nanti di tahun 2024, angka stunting secara SSGI dapat tercapai yakni 14 persen sesuai target nasional, kalau di tahun 2023 kita masih 17,3 persen,” ungkap Husnul.

Semnatar itu, Kepala Puskesmas Rampal Celaket, dr. Moh. Ali Sahib menuturkan salah satu resep jitu dalam penurunan angka stunting adalah kolaborasi antar semua pihak, terutama masyarakat. “By name by address datanya kita samakan dulu, lalu kita bagi ke kelurahan Rampal celaket, Klojen, dan Samaan. Dinkes juga telah memberikan intervensi seperti PMT, tapi peran dari masyarakat kita butuhkan terutama sinergitas antar kelurahan, kecamatan, tokoh masyarakat, RT/RW dan pendamping keluarga. Kader-kader ini punya peran penting dalam mendampingi keluarga dengan stunting ini. Kami juga jalin kerja sama dengan Program Gizi Poltekkes,” urainya.

Ali mengakui bahwa Puskesmas Rampal Celaket pernah menjadi lokus utama penanganan stunting. Disebutkannya bahwa sekitar tahun 2021, di wilayah kerjanya terdata hampir 80 persen balita berisiko stunting. “Dari situ kita bergerak, berikan intervensi lanjutan, kita pastikan lagi apakah ini benar stunting atau tidak. Kita mulai dari awal lagi, mulai penimbangan bayinya, mengajari lagi para kader dan juga masyarakat, serta mendorong kelurahan melakukan inovasi,” jelasnya lebih lanjut.

“Kami dari Puskesmas melaksanakan pendampingan, menggerakkan masyarakat, apalagi juga ada dukungan dari perguruan tinggi dalam pemberian gizi, melalui PMT. Alhamdulilah, saat ini tinggal tiga persen. Kami akan terus mendorong dan terus intervensi lebih intens,” sambung Ali.

Ali menjabarkan di tiga kelurahan yang termasuk wilayah kerjanya juga telah memiliki inovasi penurunan stuntingnya sendiri-sendiri. Seperti di Kelurahan Samaan ada Klenting Donasi, di Kelurahan Rampal Celaket ada Sambang dengan menyambangi balita stunting lalu memberikan motivasi keluarganya. Sementara di Kelurahan Klojen ada urunan warga. (ari/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content