Berita inflasi

Kolaborasi dengan Pemkot, BPS Kota Malang Rilis BRS dari NCC

Klojen (malangkota.go.id) – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang berkolaborasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang merilis Berita Resmi Statistik (BRS) dari Ngalam Command Center (NCC) Balai Kota Malang, Senin (3/6/2024).

Pers rilis BPS Kota Malang dari NCC Kota Malang

Sekretaris Daerah Kota Malang, Erik Setyo Santoso yang turut hadir bersama perwakilan perangkat daerah terkait mengungkapkan rilis BRS kali ini sangat istimewa, karena untuk pertama kalinya dilakukan dari NCC Balai Kota Malang. “Kegiatan ini merupakan bentuk nyata kolaborasi Pemerintah Kota Malang bersama BPS untuk bersama-sama memberikan pelayanan terbaik kepada mastarakat,” kata Erik.

Erik menyebutkan bahwa dalam hal pelayanan publik, pihaknya selalu berharap setiap program tepat sasaran yang tentunya membutuhkan metode yang rasional. “Di sinilah output dari BPS dibutuhkan untuk memastikan program kerja yang sudah dibuat dan dilaksanakan dapat tepat sasaran,” tambahnya.

Setiap guliran anggaran dari APBD, diharapkan Erik dapat memberikan dampak langsung maupun tidak langsung yang bermanfaat bagi masyarakat. “Indikator dari BPS inilah yang menjadi tolok ukur dan menjadi bahan evaluasi Pemerintah Kota Malang. Apakah program yang telah dikerjakan mencapai indikator yang kami tetapkan atau belum? Di sinilah bisa dilihat dan kemudian dilakukan evaluasi. Pemerintah Kota Malang tidak hanya menggunakan metode yang sifatnya kualitatif namun juga kuantitatif,” beber Erik.

Kepala BPS Kota Malang Umar Sjaifudin menyampaikan kali ini BPS Kota Malang merilis dua indicator statistik yaitu Perkembangan Indeks Harga Konsumen Kota Malang bulan Mei 2024 dan Perkembangan Pariwisata Kota Malang bulan April 2024.

Menanggapi deflasi di Kota Malang, Umar mengatakan bahwa deflasi yang terjadi di Kota Malang angkanya masih sangat kecil yaitu 0,08. Deflasi ini terutama terjadi untuk kelompok bahan makanan karena selama dua bulan sebelumnya ada kenaikan kelompok bahan makanan terutama saat Hari Raya idulfitri.

Sementara itu pada bulan Juni ini mengalami penurunan namun tidak terlalu berpengaruh. Kota Malang menurutnya masih sangat kecil angka deflasinya, terlebih jika dibandingkan Kabupaten Sumenep yang mencapai 0,87.
Komoditas beras memberikan andil terbesar terhadap deflasi Kota Malang, yakni 0,22 persen. Selain beras, Umar menyebutkan komoditi lain yang mendorong terjadinya deflasi di Kota Malang adalah penurunan harga tomat sebesar 19,32 persen dengan andil sebesar 0,04 persen. Daging ayam ras turun 2,76 persen dengan andil 0,04 persen.

Selain itu juga cabai rawit yang turun sebesar 10,86 persen dengan andil deflasi sebesar 0,02 persen, udang basah turun 5,96 persen, jeruk 4,09 persen, kacang panjang 10,01 persen, kentang turun 2,9 persen. “Selain kelompok bahan pangan, tarif angkutan kereta api juga turun sebesar 4,09 persen yang turut andil terhadap deflasi,” terang Umar.

Sementara itu untuk komoditas lain yang mengalami inflasi atau kenaikan harga pada Mei 2023 antara lain emas perhiasan sebesar 4,89 persen, bawang merah 13,58 persen, telur ayam ras 4,61 persen, dan tarif angkutan udara yang naik sebesar 6,04 persen. (cah/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content