Kedungkandang (malangkota.go.id) – Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya teknologi, pertumbuhan bisnis startup dan berbagai industri di Indonesia cukup pesat, yang tentunya menunjang perekonomian nasional. Dengan inovasi yang dibawa oleh startup, berbagai sektor industri mendapat suntikan ide-ide segar, teknologi baru, serta solusi yang lebih efisien untuk menghadapi tantangan bisnis.
Startup menghadirkan kreativitas dan fleksibilitas dalam berinovasi, sementara industri memberikan fondasi kuat dari segi infrastruktur, sumber daya, dan jaringan pasar. Kolaborasi antara keduanya sangat penting karena dengan saling mendukung, startup dapat berkembang lebih cepat melalui dukungan industri, sementara industri dapat tetap relevan dan kompetitif dengan memanfaatkan inovasi yang ditawarkan startup.
Sinergi ini tidak hanya memperkuat posisi ekonomi nasional, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru, memperluas jangkauan pasar, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia. Untuk itulah, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggelar program Startup4Industry. Melalui kegiatan ini, startup membantu industri untuk scale up.
Sejalan dengan hal itu, salah satu peserta program Startup4Industry, Mebiso berkolaborasi dengan Industri Kecil Menengah (IKM) yakni Roiloka untuk melakukan pendaftaran merek. “Pendaftaran merek adalah langkah penting yang perlu dilakukan sejak dini. Dengan melindungi ide dan inovasi melalui pendaftaran merek, mereka tidak hanya mengamankan hak eksklusif atas karya mereka, tetapi juga membangun fondasi yang kuat untuk kesuksesan jangka panjang di dunia profesional,” beber Hesti Rosa, CEO Mebiso saat ditemui usai workshop di kantor Mebiso yang berada di kawasan Dinoyo, Sabtu (26/10/2024).
Hesti menyebutkan bahwa prinsip perlindungan merek di Indonesia bersifat first to file. “Artinya siapa cepat dia berhak. Pelaku usaha yang sudah mendaftarkan merek akan mendapatkan hak eksklusif setelah sertifikat mereknya terbit. Perlindungan merek ini diberikan sejak pendaftaran merek dimohonkan,” ujarnya.
Selain itu, Mebiso juga membantu Roiloka untuk meningkatkan revenue melalui aktivasi brand. Salah satunya melalui program Roiloka Goes to Office yang dilakukan di Malang dan Makassar. Untuk di Malang, dilakukan di kantor Beon Intermedia untuk membuat diffuser. “Ini merupakan program untuk bisa membangun brand awareness terhadap produk dan juga memperkenalkan essential oil alami yang penuh dengan manfaat,” imbuh Hesti.
Berbeda dengan program lainnya, selain memperkenalkan produk, Roiloka juga ingin memberikan experience kepada staf perusahaan untuk bisa belajar juga dalam pembuatan essential oil yang harapannya bisa sebagai bentuk healing, dan sekaligus mengasah kreativitas.
“Kami menggelar workshop pembuatan diffuser yang diikuti oleh pelaku startup. Mulai dari pengenalan minyak esensial, bahan dasar reed diffuser, pemilihan aroma yang tepat, keamanan pembuatan reed diffuser, cara penyimpanan dan lainnya,” urai Hesti.
Tak hanya meningkatkan awareness, kegiatan tersebut juga diharapkan bisa menjadi bahan pembuatan konten di sosial media milik Roiloka. “Sehingga bisa meningkatkan interaksi dan jumlah pengikut media sosial mereka. Serta diharapkan bisa meningkatkan penjualan online juga,” papar dia.
Tak hanya itu, Mebiso juga membantu Roiloka untuk melakukan optimasi brand identity. Mulai dari product packaging, design, photo product, catalog, dan storytelling product winning. “Selanjutnya, strategi advertising produk, kolaborasi konten bersama KOL dan transfer knowledge lainnya,” lanjut Hesti.
Dengan adanya kolaborasi yang kuat antara startup dan industri, diharapkan perekonomian Indonesia dapat terus tumbuh dan berkembang lebih dinamis. Peran aktif keduanya dalam saling mendukung akan menciptakan ekosistem yang inovatif dan berdaya saing tinggi, memperkuat posisi Indonesia di kancah ekonomi global.
Diharapkan, sinergi antara startup dan industri ini dapat menjadi fondasi bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif, menciptakan lapangan kerja, serta memberikan solusi kreatif dan berkelanjutan untuk tantangan masa depan. “Kolaborasi yang erat antara startup dan industri tidak hanya memperkuat perekonomian Indonesia, tetapi juga membuka peluang untuk inovasi dan pertumbuhan yang berkelanjutan,” beber Hesti.
Kolaborasi apik ini pun mendapat apresiasi Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi saat dihubungi via ponselnya. Eko menyampaikan, pihaknya tentu akan memberi dukungan penuh di setiap aktivitas yang mendorong kemajuan pelaku usaha maupun pelaku bisnis startup.
“Para pelaku ini, khususnya generasi muda akan sangat membantu mengungkit perekonomian, terutama ekonomi kreatif, sehingga nantinya juga akan menumbuhkan ekonomi di Kota Malanģ secara signifikan dari waktu ke waktu,” jelas Eko. (say/yon)